JakartainsIdeCom-Adhya Pictures bersama Creative Power Management mempersembahkan film drama romansa terbaru mereka, “Romeo Ingkar Janji” yang akan tayang mulai 25 Juli di seluruh jaringan bioskop Indonesia.
Film yang disutradarai oleh Emil Heradi ini bukan hanya sekadar kisah romansa biasa, namun juga menghadirkan kisah cinta yang manis di tengah takdir yang magis.
Film “Romeo Ingkar Janji” mengisahkan Romeo dan Agatha, dua insan yang merasa tak utuh dan bertemu untuk saling melengkapi. Keduanya semakin dekat dan saling jatuh cinta, meski pada akhirnya takdir kerap memisahkan dan mempertemukan mereka kembali dengan cara–cara yang tak terduga.
Bukan hanya menghadirkan drama romansa biasa, film “Romeo Ingkar Janji” juga menyajikan eksplorasi cinta pada sahabat dan keluarga. Skenario dari film ini ditulis oleh pemenang penulis peraih Piala Citra untuk Skenario Adaptasi Terbaik FFI 2018, Titten Wattimena, bersama dengan Lynda Ulviana. Selain itu, film “Romeo Ingkar Janji” diproduseri oleh Shierly Kosasih dan Leni Lolang, dengan Ricky Wijaya dan Jeremy Thomas bertindak sebagai produser eksekutif.
Film “Romeo Ingkar Janji” memperlihatkan chemistry yang manis dari Morgan Oey sebagai Romeo dan Valerie Thomas sebagai Agatha. Selain mereka berdua, film ini juga dibintangi oleh Zulfa Maharani, Unigue Priscilla, Widyawati Sophiaan, Donny Damara, Tatyana Akman, dan Fajar Nugra. Film ini sekaligus menandai pertama kalinya Valerie Thomas menjadi pemeran utama di film layar lebar.
Sutradara “Romeo Ingkar Janji”, Emil Heradi, mengungkapkan bahwa kisah dari Romeo dan Agatha merupakan cerita tentang sepasang kekasih yang tengah diuji dalam perjalanan romansa mereka.
“Film ini bisa dibilang memiliki cerita romance yang segar, puitis, dan dikuatkan dengan visual yang estetis. Saya harap penonton bisa semakin hanyut ke dalam cerita dan merasakan pengalaman yang berbeda,” jelas sang sutradara.
Sementara itu, produser “Romeo Ingkar Janji” Shierly Kosasih menjelaskan, untuk bisa mendapat visual yang estetis mereka harus menghadapi tantangan berupa cuaca ekstrem di lokasi syuting yang cukup merepotkan.
“Di balik visual filmnya yang indah seperti di dalam negeri dongeng, sebenarnya ada tantangan yang harus kami hadapi berupa cuaca ekstrem di lokasi syuting. Kami syuting di beberapa tempat yang tidak biasa di Bali demi memberikan nuansa yang romantis antara Romeo dan Agatha di film ini,” kata produser “Romeo Ingkar Janji” dan Chief Operating Officer Adhya Pictures, Shierly Kosasih.
Terkait dengan pemilihan Bali sebagai lokasi syuting, Leni Lolang selaku produser menjelaskan bahwa dirinya melihat Bali sebagai lokasi yang terasa magis serta mewakili beberapa adegan yang ada di film “Romeo Ingkar Janji”.
“Cerita di film ini memang memerlukan lokasi–lokasi yang terasa magis, seperti di Danau Tamblingan yang kalau pagi itu dipenuhi dengan kabut asap. Selain itu, ini kan film romantis sehingga kita juga mencari lokasi–lokasi yang bisa membuat filmnya jadi terasa hangat,” tambah Leni Lolang.
Jeremy Thomas selaku creative producer pun menambahkan, film “Romeo Ingkar Janji” akan mengajak penonton untuk dapat memaknai arti dari sebuah pertemuan walaupun perjalanannya terkadang tidak mulus dan mudah.
“Melalui film ini, kami berharap penonton nanti bisa mendapatkan pemahaman bahwa dalam hidup tidak semuanya akan berjalan mulus. Pasti akan ada banyak pengingkaran, pengkhianatan, serta hal-hal yang tidak sesuai dengan hidup kita. Akan tetapi, pada akhirnya kita juga sadar kalau hidup harus tetap berlanjut, sama seperti yang dilakukan oleh karakter di film ini,” ungkap Jeremy Thomas.