JakartaInsideCom – Dewan Adat Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (DA Bamus Betawi) mengumumkan keberhasilan pelaksanaan Rapat Kerja I Dewan Adat Bamus Betawi tahun 2024. Rapat tersebut merupakan tindak lanjut dari Musyawarah Besar (MUBES) VIII Bamus Betawi yang telah digelar pada Oktober 2023 di Al Jazeera, Jakarta Timur.
Rapat Kerja I, yang diadakan pada 3 Agustus 2024 lalu di Gedung Vokasi Kemenaker RI, Jakarta, dihadiri oleh Ormas Pendukung, Pengurus Harian, dan Majelis Adat. Dalam rapat tersebut, beberapa keputusan strategis telah diambil, termasuk perubahan nama organisasi dari Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus Betawi) menjadi Dewan Adat Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (DA Bamus Betawi).
Selain itu, rapat juga menghasilkan rekomendasi penting terkait pelaksanaan program–program untuk mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah DKI Jakarta, terutama dalam upaya menjadikan Jakarta sebagai kota pusat bisnis yang berwawasan global, pasca tidak lagi berstatus sebagai Ibu Kota Negara.
Dalam konteks Pilkada Jakarta 2024, Rapat Kerja I Dewan Adat Bamus Betawi memutuskan bahwa upaya pemilihan calon pemimpin daerah harus memperhatikan kearifan lokal dan memberikan kesempatan kepada masyarakat Betawi untuk mengelola wilayahnya sendiri. Oleh karena itu, forum rapat merekomendasikan beberapa nama tokoh Betawi untuk maju dalam kontestasi Pilkada Jakarta.
Nama-nama yang direkomendasikan sebagai calon Gubernur Jakarta adalah:
- H. Muhammad Rifqi/Eki Pitung (Ketua Umum Dewan Adat Bamus Betawi dan Ketua BAPAMA)
- Ir. Abdul Aziz, S.Si (Wakil Ketua Umum Dewan Adat Bamus Betawi dan Anggota DPRD Jakarta Fraksi PKS)
- Abdul Aziz Khafia (Wakil Ketua Umum Dewan Adat Bamus Betawi, Mantan Anggota DPD Dapil Jakarta)
Namun dengan demikian bahwa Bamus Betawi juga menghargai konstelasi politik yang sedang berjalan dengan mencuatnya nama Ridwan Kamil atau Kang Emil yang telah resmi menjadi Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta yang akan diusung oleh Koalisi Indonesia Maju.
Dan dengan hadirnya keputusan ini Bamus Betawi berharap dapat menjadi perhatian para elite politik dan masyarakat Jakarta, agar memberikan kesempatan dan penghargaan kepada putra-putri Betawi yang notabene adalah tuan rumah di kotanya sendiri dan juga telah lama turut serta dalam perjalanan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia tanpa syarat.