JakartaInsideCom – Pada tahun 1945, Indonesia berada di ambang kemerdekaan. Para pendiri bangsa, seperti Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno, mengajukan berbagai rumusan dasar negara yang kemudian dikenal sebagai Pancasila. Meskipun mereka memiliki pandangan yang berbeda, terdapat beberapa persamaan mendasar dalam pemikiran mereka mengenai dasar negara Indonesia.
Pertama, visi kebhinekaan. Para pendiri bangsa sepakat bahwa Indonesia harus menjadi negara yang menghargai keberagaman budaya, agama, dan suku. Mereka menyadari bahwa Indonesia terdiri dari berbagai kelompok etnis dan agama, sehingga penting untuk menciptakan dasar negara yang inklusif dan menghormati perbedaan.
Kedua, semangat kebangsaan dan nasionalisme. Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno semuanya menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Mereka percaya bahwa hanya dengan bersatu, Indonesia dapat mencapai kemerdekaan dan kemakmuran. Semangat kebangsaan ini tercermin dalam sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, yang mengakui keberadaan Tuhan tanpa memaksakan satu agama tertentu.
Ketiga, prinsip keadilan sosial. Para pendiri bangsa menginginkan negara yang adil dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia. Mereka menekankan pentingnya keadilan sosial dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, politik, dan hukum. Prinsip ini tercermin dalam sila kelima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Keempat, keyakinan pada ketuhanan. Meskipun mereka memiliki latar belakang agama yang berbeda, para pendiri bangsa sepakat bahwa nilai-nilai ketuhanan harus menjadi dasar moral dan etika negara. Mereka percaya bahwa dengan mengakui keberadaan Tuhan, negara dapat menjamin keadilan dan kebenaran dalam setiap kebijakan yang diambil.
Dengan demikian, persamaan pemikiran para pendiri dasar negara Indonesia terletak pada visi kebhinekaan, semangat kebangsaan dan nasionalisme, prinsip keadilan sosial, dan keyakinan pada ketuhanan. Pemikiran–pemikiran ini kemudian dirumuskan dalam Pancasila, yang menjadi dasar negara Indonesia hingga saat ini.