JakartaInside.Com yang mengguyur sejak Selasa hingga Rabu menyebabkan sejumlah kembali terendam . Selain menghambat aktivitas warga, kondisi ini juga memicu parah dan gangguan .

Menanggapi hal ini, Gerakan (GEMA CITA) menyoroti yang dihadapi pemerintah dalam pengelolaan . Ketua Umum GEMA CITA, Hilman Firmansyah, menilai bahwa diperlukan langkah strategis yang lebih efektif untuk mencegah berulang di ibu .

Pengendalian

Menurut Hilman, ada beberapa faktor yang perlu dievaluasi, termasuk lambatnya dan pengerukan waduk, situ, embung, serta drainase di . Ia menyebut bahwa pada tahun , berencana 12 waduk baru, namun realisasinya masih tertunda.

Selain itu, proyek tanggul laut dalam National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) juga menjadi perhatian. Hingga kini, progres di kawasan Muara Angke baru mencapai sekitar 100 meter, dan sebagian besar masih berupa pondasi.

“Kawasan yang lebih dulu dibangun justru yang tidak berpenduduk, sementara padat penduduk masih menunggu,” ungkap Hilman.

Di Utara, beberapa pompa berkapasitas besar telah dibangun dengan anggaran hingga Rp 1 triliun. Namun, masih terjadi di kawasan seperti Kelapa Gading dan sekitarnya, termasuk rob yang kerap melanda Muara Angke.

rob yang terjadi tahun ini, menurut Hilman, semakin memperlihatkan urgensi penyelesaian proyek tanggul pantai. “Dampaknya cukup besar bagi warga, dengan ketinggian mulai dari 25 sentimeter hingga satu meter,” ujarnya.

Hilman berharap Pemerintah Provinsi DKI segera mengambil langkah konkret untuk mempercepat pengendalian , termasuk percepatan pembebasan yang masih terkendala di beberapa .

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya optimalisasi anggaran untuk pemeliharaan sumur resapan dan drainase agar lebih efektif dalam menanggulangi genangan .

bukan hanya curah , tetapi juga bagaimana kita mengelola tata ruang, drainase, serta kesiapan yang ada. Ini yang perlu menjadi fokus utama ke depan,” tutup Hilman.