- Motif Transaksi
Orang menyimpan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti membeli barang dan jasa. Orang memiliki uang tunai guna keperluan untuk transaksi rutin yang tidak dapat ditunda. - Motif Berjaga-jaga
Uang tunai juga orang simpan sebagai cadangan untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti kebutuhan medis atau biaya perbaikan mendadak. Dengan menyimpan uang tunai, individu dan perusahaan merasa lebih aman dalam menghadapi ketidakpastian. - Motif Spekulasi
Uang tunai dipertahankan untuk memanfaatkan peluang dari perubahan harga aset di masa mendatang. Ketika suku bunga rendah, orang lebih memilih untuk memegang uang tunai daripada menginvestasikannya ke dalam aset yang lebih sulit cair.
Mengapa Orang Memilih Memegang Uang Tunai Meski Tanpa Bunga?
Ada sejumlah alasan yang menjelaskan mengapa seseorang lebih memilih menyimpan uang tunai meskipun tidak menghasilkan bunga:
- Likuiditas dan Fleksibilitas
Uang tunai adalah aset paling likuid, artinya bisa anda gunakan kapan saja tanpa penundaan. Fleksibilitas ini sangat penting ketika menghadapi kebutuhan mendesak atau peluang investasi yang datang tiba-tiba. - Keamanan
Dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil, memegang uang tunai memiliki anggapan lebih aman daripada menginvestasikan dalam aset yang berisiko. Uang tunai tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar dan menawarkan perlindungan dari potensi kerugian investasi. - Tingkat Bunga yang Rendah
Ketika suku bunga rendah, keuntungan dari menabung di bank atau berinvestasi dalam obligasi menjadi tidak signifikan. Dalam situasi ini, orang lebih suka memegang uang tunai yang menawarkan likuiditas penuh.
Kesimpulan
Teori Preferensi Likuiditas yang telah John Maynard Keynes perkenalkan memberikan wawasan yang jelas tentang perilaku ekonomi, baik individu maupun perusahaan, terkait pilihan untuk menyimpan uang tunai.
Meskipun uang tunai tidak menghasilkan bunga, faktor likuiditas, keamanan, dan fleksibilitas membuatnya tetap menjadi pilihan yang menarik, terutama di saat ketidakpastian ekonomi.
Memahami teori ini membantu kita merencanakan keputusan keuangan dengan lebih bijak untuk masa depan.