JakartaInsideCom – Gangguan tidur seperti gejala sleep apnea dapat menyebabkan seseorang berhenti bernapas selama beberapa detik.
Rasa lelah berlebihan, penurunan daya ingat, hingga peningkatan risiko penyakit jantung menjadi beberapa komplikasi yang dapat muncul akibat sleep apnea.
Meski penggunaan alat bantu pernapasan seperti CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) menjadi metode utama untuk mengatasi sleep apnea, beberapa orang merasa tidak nyaman menggunakannya.
Beberapa perubahan gaya hidup dan perawatan rumahan dapat membantu mengurangi gejala sleep apnea dan meningkatkan kualitas tidur.
Berikut enam cara efektif yang bisa dicoba:
6 Cara Mengatasi Gejala Sleep Apnea
1. Jaga Berat Badan Ideal
Kelebihan berat badan, terutama di area leher dan dada, dapat mempersempit saluran napas dan memperburuk gejala sleep apnea.
Penumpukan lemak di area ini membuat saluran udara lebih mudah terhambat.
Menurunkan berat badan bahkan dalam jumlah kecil telah terbukti secara signifikan mengurangi gejala sleep apnea.
Dalam beberapa kasus, penurunan berat badan dapat menghilangkan kebutuhan akan terapi CPAP atau bahkan menyembuhkan sleep apnea.
Namun, menjaga berat badan tetap stabil menjadi kunci utama, karena kenaikan berat badan dapat menyebabkan kambuhnya sleep apnea.
2. Rutin Berolahraga
Olahraga teratur meningkatkan kekuatan jantung, memperbaiki sirkulasi darah, dan membantu menjaga berat badan, yang semuanya berkontribusi dalam mengurangi sleep apnea.
Yoga, secara khusus, menawarkan manfaat tambahan dalam meningkatkan kapasitas paru-paru dan memperkuat sistem pernapasan.
Teknik pernapasan dalam yoga seperti pranayama membantu meningkatkan kadar oksigen dalam darah, yang penting bagi penderita sleep apnea.
Selain itu, yoga juga efektif dalam mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur, sehingga sleep apnea tidak semakin parah.
3. Ubah Posisi

Posisi tidur memiliki dampak besar terhadap sleep apnea.
Tidur telentang membuat lidah dan jaringan lunak di tenggorokan lebih mudah jatuh ke belakang dan menghambat saluran napas, yang memperburuk sleep apnea.
Cobalah tidur dalam posisi miring untuk membantu menjaga saluran napas tetap terbuka.
Berkonsultasi dengan dokter mengenai posisi tidur terbaik dapat membantu memaksimalkan manfaat ini.