pendatang baru, Dpaken , berbagi kisah tentang mereka dengan musisi legendaris, , dalam single terbaru bertema kehilangan seseorang yang disayangi. Bagi Dpaken , ini lebih dari sekadar proyek ; ini adalah medium untuk mengekspresikan rasa kehilangan yang mendalam dan universal.

Meski bukan pemeran utama dalam proyek ini, berperan dalam memperkaya karakter dan emosi yang dituangkan. “Saya hanya masuk dan menyesuaikan sedikit dengan karakter yang sudah ada. Mereka sudah sangat profesional, jadi saya tinggal mewarnai karakter sesuai perasaan kehilangan yang kita semua pernah rasakan,” ungkap .

Ikang mengaku, walaupun dirinya lebih dikenal dalam genre rock, tema sendu dalam proyek ini tetap relevan dengan hidup banyak orang. “Awalnya memang agak sulit, karena genre saya rock, tetapi perbedaan ini justru menjadi sesuatu yang enak didengar,” jelasnya.

ini tak hanya sebagai , tetapi juga menjadi sarana bagi para pendengar yang pernah mengalami kehilangan untuk mengenang dan merasakan kehadiran orang-orang tersayang yang telah tiada. Dengan yang penuh makna, Ikang berharap ini dapat mengurangi rasa rindu pendengarnya. “ ini bisa mengurangi rasa rindu terhadap orang yang kita cintai,” tambahnya.

Dalam proses pembuatan , Dpaken mengamati bagaimana menampilkan emosi yang begitu nyata hingga terasa seperti tanpa akting. “ proses syuting, saya lihat sendiri Om Ikang itu kayak nggak acting, dia beneran keluarin perasaan, apalagi ketika syuting di saya,” ungkap salah satu anggota .

antara genre rock dan melayu ini, menurut Ikang, menghadirkan perpaduan yang unik dan memperkuat pesan emosional dari proyek tersebut. “Biar bagaimanapun, yang paling kuat di sini adalah penyampaian dan perasaan yang ada,” tambahnya.

Melalui ini, Dpaken dan berharap dapat memberikan kenyamanan dan pemahaman yang lebih dalam bagi pendengar yang pernah kehilangan orang tersayang—baik itu teman, , pasangan, atau kerabat. ini menjadi undangan untuk menyikapi rasa kehilangan dengan yang lebih positif dan menguatkan.