Kata putih berasal dari Sanskerta śveta atau sita, yang berarti bersih, suci, atau murni. Dalam banyak , putih melambangkan awal yang baru serta simbol kebebasan dan pencerahan.

warna mengaitkan putih dengan kejernihan pikiran serta dalam menghadapi situasi.

Jika melihat dalam , putih merepresentasikan optimisme terhadap berbagai persoalan bangsa.

Orang-orang dengan sudut pandang ini percaya bahwa adalah bagian dari proses menuju . Bagi mereka, setiap bukanlah akhir, melainkan peluang untuk memperbaiki keadaan.

yang mencuat di tahun menunjukkan ujian besar yang bisa menjadi titik balik reformasi .

Mereka yang berpandangan optimis percaya bahwa terungkapnya ini menandakan meningkatnya transparansi dan efektivitas lembaga . Jika proses berjalan adil dan tegas, maka kepercayaan terhadap institusi bisa perlahan pulih.

Bagi mereka, memang butuh dan perjuangan, tetapi bukan berarti mustahil. Setiap langkah perbaikan, sekecil apa pun, tetap berarti bagi depan bangsa.

Hitam: Sudut Pandang Pesimis dan Negatif

Sama seperti putih, hitam juga memiliki arti dan makna tersendiri. Kata hitam dalam Sanskerta berasal dari kata kṛṣṇa atau syama, yang berarti , pekat, atau sesuatu yang tertutup dari cahaya. Banyak mengasosiasikan hitam dengan kegelapan, kejahatan, atau sesuatu yang mencerminkan ketidakpastian dan ketidakadilan.

Dalam , hitam melambangkan kekecewaan dan pesimisme terhadap situasi yang ada.

Mereka yang melihat dalam warna hitam cenderung skeptis terhadap . yang terus berulang, yang tidak berpihak pada rakyat, serta lemahnya dalam menindak pelanggaran membuat banyak orang kehilangan harapan.

yang menyebabkan kerugian hingga Rp193,4 triliun (atau bahkan Rp1,4 kuadriliun sejak 2018) membuktikan lemahnya pengawasan . Dari sudut pandang ini, tersebut bukanlah insiden terisolasi, tetapi cerminan dari yang korup sejak lama.

Bagi mereka, selama meritokrasi belum diterapkan secara ketat dan masih mengakar, hanyalah utopia. Kepercayaan terhadap dan institusi semakin tergerus, karena mereka melihat bahwa skandal semacam ini terus berulang tanpa nyata.

Abu-abu: Sudut Pandang Ambiguitas dan Dilema