JakartaInside.Com–Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memberikan tanggapan terkait pemblokiran platform kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) asal China, DeepSeek, di beberapa negara.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyatakan bahwa pemerintah Indonesia saat ini masih mempelajari perkembangan DeepSeek dalam konteks pengembangan teknologi AI di Tanah Air.
“Kami masih mengkaji perkembangannya karena ini merupakan inovasi teknologi. Apa yang dihasilkan oleh DeepSeek tentu saja bisa menjadi salah satu alternatif,” ujar Nezar, dikutip dari Antara, Senin (17/2/2025).
Menurutnya, DeepSeek berpotensi dimanfaatkan di Indonesia, mengingat negara ini sedang mengembangkan teknologi AI dan terus memantau perkembangan global.
“Sebagai negara yang tengah mengembangkan teknologi kecerdasan buatan, kita tentu terbuka, mengamati, dan mempelajari berbagai kemajuan di bidang AI,” lanjutnya.
Pemerintah Indonesia sendiri telah menindaklanjuti isu etika penggunaan AI melalui Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023. Selain itu, Indonesia juga telah melakukan pengukuran Readiness Assessment Method (RAM) untuk AI, yang didukung oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Sebagai informasi, DeepSeek telah diblokir di Australia. Pemerintah negara tersebut melarang pemasangan aplikasi DeepSeek pada perangkat pegawai pemerintah.
Keputusan ini sejalan dengan tindakan negara Italia, yang sebelumnya telah menerapkan kebijakan serupa.
Sementara itu, Taiwan juga melarang para pegawai pemerintahnya menggunakan platform AI tersebut.
Di sisi lain, beberapa negara di Eropa serta kawasan lainnya sedang menyelidiki perusahaan AI asal China ini.
Terbaru, mengutip AFP, Kementerian Perindustrian Korea Selatan telah memblokir sementara akses karyawan ke DeepSeek karena alasan keamanan.
Pemerintah Korea Selatan juga telah mengeluarkan peringatan bagi kementerian dan lembaga negara agar berhati-hati dalam menggunakan layanan AI generatif, termasuk DeepSeek dan ChatGPT, di lingkungan kerja.