JakartaInsideCom— Penyidik telah menyita perkebunan kelapa sawit seluas 37.000 hektare milik Grup di Indragiri Hulu (Inhu), , dalam penyelidikan atas dugaan pelanggaran dalam pengelolaannya. Namun, dari total luas lahan yang disita tersebut, terungkap bahwa sekitar 1.500 hektare telah diserahkan kepada Pangkalan Kasai melalui Koperasi Tani Rahmat Usaha pada tahun 2017.

Penyerahan lahan ini dilakukan oleh manajemen Grup kepada Sekretaris (Sekda) Indragiri Hulu saat itu, Ir. Hendrizal M.Si, dengan agar setempat dapat mengelola lahan tersebut. Dokumen resmi penyerahan ini tercatat dalam bernomor Legal-PS/X/381/VIII/2017, dilengkapi dengan peta dan titik koordinat lahan. Sekda Hendrizal bertugas mengoordinasikan penyerahan lahan kepada yang tergabung dalam Koperasi Tani Rahmat Usaha.

“Penyerahan lahan kepada Sekda Hendrizal bertujuan agar beliau dapat menyalurkannya kepada , khususnya yang tergabung dalam koperasi kami,” ujar Jamri, perwakilan dari Koperasi Tani Rahmat Usaha, kepada tim media dan di Jakarta.

Jamri Tumanggor menambahkan bahwa penyerahan lahan ini memiliki akar panjang dan berawal dari perjanjian antara dan . “Lahan itu adalah hak Pangkalan Kasai yang tergabung dalam koperasi kami. Pada 1998, lahan ini pertama kali dibuka menjadi perkebunan kelapa sawit oleh PT KAT, yang kemudian diambil alih oleh Grup. Namun, saat itu menolak menyerahkan mereka,” tutur Jamri.

Ketegangan pun sempat memuncak pada tahun 2000, ketika bentrokan terjadi antara warga dan pihak , menyebabkan sejumlah mengalami cedera. “Banyak yang terluka, bahkan sampai patah tulang, karena bentrokan di lahan tersebut. Mereka mempertahankan yang kini menjadi kebun kelapa sawit oleh Grup,” imbuh Jamri.

Penyerahan lahan seluas 1.500 hektare ini difasilitasi dengan adanya resmi yang dikirimkan oleh Sekda Hendrizal atas nama Bupati Indragiri Hulu. bernomor 090/Distankar-bun/X/2017/3088 itu berisi penyerahan lahan kelapa sawit dengan pola KKPA (Kredit Koperasi Primer untuk Anggota) bagi Pangkalan Kasai. ini ditujukan kepada perwakilan manajemen PT Palma Satu, anak Grup.

“Kami berharap penyerahan lahan ini dapat menjadi langkah awal dalam memenuhi hak Pangkalan Kasai, yang telah bertahun-tahun kehilangan akses terhadap mereka sendiri,” ujar Jamri.

Saat ini, perwakilan Pangkalan Kasai melalui Jamri Tumanggor, salah satu ketua di Koperasi Tani Rahmat Usaha, sedang meminta keadilan kepada pemerintah pusat. Mereka berharap agar ini dapat direspons secara serius oleh pemerintah, khususnya di bawah Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan yang baru yaitu Nusron Wahid.

“Kami mendukung pemerintah dalam memberantas mafia . Kami berharap dengan adanya baru di kementerian, hak-hak kami bisa dipulihkan dan ini bisa terselesaikan dengan adil,” ungkap Jamri Tumanggor.

Grup kini tengah didalami oleh , yang meneliti dugaan pelanggaran dalam pengelolaan lahan serta proses penyerahan sebagian lahan kepada Koperasi Tani Rahmat Usaha.

Jamri tumanggor dan team Kunjungan kejakarta.