– Jamritu Manggor, didampingi oleh sejumlah tokoh dan , menyuarakan aspirasi warga Kelurahan Pangkalan Kasai, indra giri hulu terkait kesenjangan yang terjadi di mereka. 

Dalam pernyataannya, Jamritu mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap pengambilan adat oleh tanpa ada penyelesaian yang memadai dari .

“Tanah yang diambil oleh adalah tanah adat yang secara turun-temurun dibagi berdasarkan kesepakatan antar batin (pemimpin adat) dan ,” jelas Jamritu. 

Ia menambahkan bahwa protes selama ini tidak pernah direspons dengan tindakan nyata oleh , meski berbagai perjanjian sudah disepakati.

Janji yang Tak Terpenuhi kepada Kelurahan Pangkalan Kasai, indra giri hulu merasa bahwa setiap aspirasi yang mereka sampaikan kepada hanya berujung pada janji kosong tanpa ada realisasi yang konkret. 

“Kami sudah berulang kali menyampaikan keluhan, tetapi yang kami dapat hanya janji-janji yang tidak pernah direalisasikan,” ungkap salah satu tokoh adat setempat. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan yang terus meningkat di kalangan warga.

Tanah Adat dan Pelanggaran yang persoalan semakin rumit karena tanah adat yang diambil oleh dianggap melanggar batas-batas yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan adat. 

Meskipun setempat melalui Panitia Khusus (Pansus) sudah mengeluarkan mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh , tetap tidak mengambil langkah tegas. “ sudah keluar, tapi tidak ada tindakan. Ini sangat mengecewakan bagi kami,” tambah Jamritu.

Harapan pada Pusat, Pangkalan Kasai, indra giri hulu kini berharap agar pusat bisa turun tangan dan memberikan perhatian khusus terhadap ini, yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Mereka menuntut agar hak-hak mereka atas tanah adat dikembalikan dan lebih peduli terhadap kesejahteraan warga di terpencil.

“Harapan kami kini tertuju pada pusat, agar ada penyelesaian yang nyata, bukan hanya janji-janji yang terus berulang,” tegas Jamritu dalam pernyataannya.

pengambilalihan tanah adat oleh mencerminkan ketidakpuasan Kelurahan Panglang terhadap kesenjangan dan acuh

Meskipun berbagai protes dan perjanjian telah diupayakan, warga merasa tidak ada tindakan nyata yang diambil untuk menyelesaikan tersebut. Kini, mereka menantikan perhatian dan dari pusat untuk mengembalikan hak-hak adat yang telah dirampas.