JakartaInsideCom – Kencing berbusa adalah kondisi yang sering kali menimbulkan kekhawatiran. Meskipun terkadang tidak berbahaya, ada beberapa penyebab yang perlu diwaspadai. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai penyebab kencing berbusa.
1. Kandung Kemih Penuh Kencing berbusa bisa terjadi ketika kandung kemih penuh. Saat kandung kemih terlalu penuh, aliran urine yang keluar menjadi lebih deras, sehingga menyebabkan terbentuknya busa.
2. Dehidrasi Dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan urine menjadi lebih pekat. Ketika urine pekat, zat-zat terlarut seperti protein, garam, dan gula menjadi lebih terkonsentrasi, sehingga menimbulkan busa saat buang air kecil.
3. Konsumsi Obat Tertentu Beberapa obat, seperti phenazopyridine yang digunakan untuk mengurangi nyeri akibat infeksi saluran kemih, dapat menyebabkan urine berbusa. Efek samping ini biasanya tidak berbahaya, namun tetap perlu diperhatikan.
4. Ejakulasi Retrograde Pada pria, ejakulasi retrograde adalah kondisi di mana air mani masuk kembali ke dalam kandung kemih alih-alih keluar melalui penis saat ejakulasi. Kondisi ini dapat menyebabkan urine berbusa dan biasanya disebabkan oleh pembesaran prostat atau penggunaan obat tertentu.
5. Proteinuria atau Ginjal Bocor Proteinuria adalah kondisi di mana terdapat protein dalam urine dalam jumlah yang berlebihan. Ini bisa terjadi ketika filter ginjal (glomeruli) rusak, sehingga protein yang seharusnya disaring dan tetap dalam darah bocor ke dalam urine. Penyebab umum dari kondisi ini termasuk tekanan darah tinggi, diabetes yang tidak terkontrol, dan penyakit ginjal kronis.
6. Diabetes Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kadar gula darah yang tinggi, yang pada gilirannya dapat merusak ginjal dan menyebabkan proteinuria. Ini adalah salah satu penyebab umum kencing berbusa pada penderita diabetes.
Kesimpulan Kencing berbusa bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari yang ringan seperti dehidrasi hingga yang serius seperti penyakit ginjal. Jika Anda mengalami kencing berbusa yang sering atau disertai gejala lain seperti pembengkakan, mual, atau urine berwarna gelap, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.