Namun, situasi berubah menjadi tragis ketika terdengar letusan senjata yang diduga tidak sengaja dilepaskan.
Hal ini memicu reaksi dari pasukan Jepang yang mengira mereka diserang.
“Tentara Jepang langsung menghabisi perwakilan Taruna yang ada di dalam gedung. Sebanyak 36 Taruna gugur, baik di dalam maupun di luar gedung,” ungkap Suardin.
Monumen Palagan Lengkong: Simbol Penghormatan dan Pengingat Sejarah
Monumen ini dulunya merupakan kantor persinggahan militer Jepang.
Di sekitar monumen terdapat dua bangunan peninggalan Jepang, yaitu pos penjagaan dan kantor kecil bercat hijau dan putih yang dahulu digunakan untuk menjamu tamu.
Sayangnya, keberadaan Monumen Palagan Lengkong masih kurang dikenal masyarakat. Padahal, di balik arsitekturnya yang sederhana, tempat ini menyimpan kenangan heroik dan memilukan.
Sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang gugur, pemerintah dan masyarakat setempat mendirikan Monumen Palagan Lengkong di lokasi kejadian.
Monumen ini menjadi pengingat akan semangat juang dalam mempertahankan kemerdekaan.