— Pemegang 1912 yang tergabung dalam (PKBI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas dugaan hilangnya sebesar Rp165 miliar.

Mereka berharap proses berjalan terbuka dan adil demi melindungi hak ribuan pemegang di seluruh .

Dugaan ini berawal dari informasi yang mengungkap adanya dugaan pemalsuan dokumen oleh eks serikat pekerja 1912, yang mengakibatkan pencairan dalam jumlah besar.

Ketua PKBI, Ahmad Suriadi, menegaskan pentingnya mengusut ini secara menyeluruh.

Rp165 miliar yang dicairkan para mantan pekerja bukan milik mereka. Itu milik bersama, milik para pemegang . Kami tidak akan diam. Kami ingin keadilan ditegakkan,” ujar Ahmad kepada di , (25/4/).

Menurut Ahmad, tersebut sejatinya bisa digunakan untuk membayar hak-hak pemegang yang selama ini menanti kejelasan.

Ia pun mengapresiasi upaya manajemen 1912 yang terus berupaya menelusuri aliran tersebut.

“Kami bersyukur ternyata manajemen masih berjuang atas yang hilang itu. Bukan sedikit, banyak. Angkanya Rp165 miliar. Bila ini benar, kami sangat mendukung semua pelakunya harus dihukum berat dan itu harus dikembalikan,” tambahnya.

Ahmad mengungkapkan bahwa PKBI telah melayangkan resmi kepada terkait dugaan pemalsuan dokumen dalam permohonan eksekusi PB .