Metro Jaya resmi melarang takbiran di untuk menjaga ketertiban dan . akan melakukan penyekatan di sejumlah titik perbatasan Jakarta guna mencegah massa dari luar masuk dan melakukan .

dilarang. Jika aktivitas biasa, tidak masalah. Namun, jika sudah berupa pawai atau hal yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, akan kami tindak,” ujar Direktur Metro Jaya, Kombes Latif Usman, kepada , Minggu (30/3/).

Latif menuturkan bahwa pihaknya mengerahkan 2.500 personel gabungan untuk mengamankan takbiran. Beberapa titik penyekatan utama meliputi wilayah perbatasan seperti , Kalimalang, dan Daan Mogot.

“Tentu akan kami lakukan beberapa penyekatan. Orang tetap di , orang tetap di , dan orang tetap di . Ini bukan berarti tidak boleh merayakan, tetapi dalam kelompok besar lebih banyak mudaratnya,” tegas Latif.

Apabila ditemukan yang tetap nekat melakukan , akan meminta mereka untuk kembali ke wilayah masing-masing. Latif mengimbau agar perayaan takbiran dilakukan di lingkungan sekitar tanpa menggunakan bermotor, terutama sepeda dan bak terbuka.

“Kami berharap takbiran dilakukan di wilayah masing-masing dengan berjalan kaki dan tidak menggunakan . Terlebih jika mereka melintas dari satu daerah ke daerah lain,” lanjutnya.

Senada dengan Latif, Bidang Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, juga mengajak untuk merayakan takbiran secara tertib dan tidak mengganggu ketertiban umum.

“Kami mengimbau untuk merayakan takbiran dengan khidmat, tanpa yang dapat menimbulkan kemacetan atau kecelakaan ,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan para untuk mengawasi agar tidak bermain petasan atau menyalakan suar yang berpotensi membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Metro Jaya mengajak seluruh elemen untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif. Dengan tidak melakukan takbir keliling, turut berkontribusi dalam menjaga dan mempererat kebersamaan di .

“Selamat Hari Raya , mohon maaf lahir batin. Kami siap mengamankan seluruh kegiatan selama Lebaran,” tutup Ade Ary.