jakartainside.com –

Maraknya aktivitas di tempat dalam menjadi perhatian khusus pemerintah. Kementerian kemudian juga Informatika (Kominfo) pada September lalu memohon () memblokir rekening yang digunakan digunakan berkaitan dengan .

Menanggapi hal tersebut, Dian Ediana Rae selaku Eksekutif Pengawas mengatakan pihaknya telah lama terjadi mengajukan permohonan untuk melakukan pemblokiran.

“Ini hasil kerja mirip dengan Kominfo. Kalau melihat data ada 1.700 rekening juga masih terus berkembang,” kata dia, dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) hari ini, Senin (9/10/).

Lebih lanjut, Dian mengatakan tengah yang dimaksud mampu hanya menghasilkan parameter apakah rekening tertentu melakukan transaksi .

“Kami juga memohonkan kepada untuk melaporkan kepada Pusat Pelaporan dan juga juga Transaksi () untuk menindaklanjuti status dari rekening yang digunakan digunakan dicurigai,” ia menuturkan.

Sebelumnya, menyebutkan total transaksi pada diperkirakan mencapai Rp 200 triliun.

Kominfo telah lama diimplementasikan melakukan pemutusan akses dan/atau penghapusan (takedown) terhadap 60.582 konten perjudian . Selain itu, guna menekan transaksi terkait , Kominfo secara formal telah dilakukan dijalani memohon pada tanggal 18 September untuk melakukan pemblokiran rekening yang digunakan dimaksud terlibat.

Hingga Juli , hampir 2.000 rekening dilaporkan terkait perjudian . Jumlah aduan itu berkisar sejak awal tahun hingga Juli atau sekitar 7 . lalu juga Informatika (Menkominfo) Setiadi mengatakan pihaknya menerima 1.859 aduan pemanfaatan rekening .

Jumlah yang mendominasi aduan rekening yang mana dimanfaatkan untuk kepentingan pelanggaran hukum.

Sementara itu, aksi ‘bersih-bersih’ juga dilaksanakan pada kontak juga rekening terkait . Pada 11 September lalu, Kominfo mengumumkan terdapat 8.823 kontak lalu juga rekening telah lama lama ditemukan selama 23 Juli hingga 6 September .

Pihak juga sudah diminta untuk memblokir atau memasukkan pada blacklist terhadap 176 nomor rekening atau yang digunakan diduga terlibat selama Agustus lalu.


Sumber CNBC

by Jakarta Inside