Damaskus –
Korban tewas di serangan udara tanah Israel yang digunakan menghantam struktur konsulat pada kompleks Kedutaan Besar Iran dalam Damaskus, Suriah, bertambah berubah jadi 11 khalayak yang digunakan semuanya petempur. Garda Revolusi Iran mengakui tujuh anggotanya, diantaranya tiga komandan senior, berubah menjadi penderita tewas di serangan tersebut.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (2/4/2024), negara Israel mengutarakan pihaknya tak akan mengomentari laporan serangan pada Suriah. Namun, para pejabat Iran bersumpah akan memberikan respons tegas terhadap serangan mematikan tersebut, yang mengakibatkan perasaan khawatir kekerasan lebih besar lanjut antara kedua negara.
Duta Besar Iran untuk Suriah, Hossein Akbari, mengatakan serangan udara itu menghantam sebuah struktur konsuler pada kompleks Kedutaan Besar Iran ke Damaskus. Dia menyampaikan kediamannya berada ke dua lantai teratas pada binaan tersebut.
Gedung yang digunakan bermetamorfosis menjadi target serangan disebut berada di sebelah binaan utama Kedutaan Besar Iran, yang tersebut bagian depannya dihiasi dengan foto besar mendiang Qassem Soleimani, arsitek operasi militer Iran dalam Timur Tengah yang dimaksud tewas di serangan drone Amerika Serikat (AS) pada Irak tahun 2020 lalu.
Syrian Observatory for Human Rights, kelompok yang dimaksud memantau konflik dalam Suriah, melaporkan bahwa total penderita tewas bertambah menjadi sedikitnya 11 orang, diantaranya beberapa anggota Garda Revolusi Iran.
“Jumlah orang yang terluka tewas akibat serangan negeri Israel terhadap gedung annex Kedutaan Besar Iran bertambah berubah menjadi 11 orang: delapan warga Iran, dua warga Suriah, dan juga satu warga Lebanon — semuanya petempur, tiada ada satu pun warga sipil,” ucap kepala Syrian Observatory, Rami Abdel Rahman, untuk AFP.
Laporan Syrian Observatory mengumumkan “rudal-rudal negeri Israel menghancurkan gedung annex pada Kedutaan Iran” pada Mulai Pekan (1/4) waktu setempat.
Dubes Akbari, di pernyataan terpisah terhadap televisi pemerintah Iran, mengatakan jumlah agregat orang yang terluka tewas lebih banyak sedikit. Dia menyampaikan “sedikitnya lima pendatang tewas di serangan yang digunakan dilancarkan oleh jet-jet tempur F-35” yang mana menembakkan enam rudal ke binaan tersebut.
Kementerian Perlindungan Suriah pada laporannya mengatakan “serangan itu menghancurkan keseluruhan bangunan, menewaskan kemudian melukai semua khalayak pada dalamnya, serta upaya sedang direalisasikan untuk menyelamatkan jenazah kemudian menyelamatkan orang yang terdampar luka dari balik reruntuhan”.
7 Personel Garda Revolusi Iran Termasuk 3 Komandan Tewas dalam Damaskus
Garda Revolusi Iran pada pernyataannya mengumumkan bahwa sedikitnya tujuh anggotanya, yang bertugas sebagai penasihat militer di dalam Suriah, tewas di serangan udara negara Israel yang menghantam kompleks Kedutaan Besar Teheran ke Damaskus.
Terdapat tiga komandan senior Garda Revolusi Iran ke antara personel-personel yang dimaksud tewas ke Damaskus tersebut.
Ketiga komandan itu satu di antaranya Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi yang tersebut merupakan komandan senior di Pasukan bola Quds pada Garda Revolusi Iran, serta manusia pejabat membesar lainnya bernama Brigadir Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi.
Syrian Observatory menyampaikan sosok Zahedi sebagai pemimpin Tim sepak bola Quds untuk Palestina, Suriah lalu Lebanon. Pasukan bola Quds merupakan pasukan elite spionase serta paramiliter asing pada Garda Revolusi Iran.
Israel telah terjadi sejak lama memiliki target instalasi militer Iran pada wilayah Suriah juga proksinya. Namun serangan udara pada Mulai Pekan (1/4) waktu setempat menandai momen pertama kalinya tanah Israel menyerang kompleks Kedutaan Besar Iran.
“Kami mengecam keras serangan teroris keji yang mana memiliki target binaan konsuler Iran pada Damaskus juga menewaskan beberapa orang warga tiada berdosa,” ucap Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad, pada pernyataannya.
Artikel ini disadur dari Rudal Israel Hantam Konsulat Iran di Suriah, Korban Tewas Jadi 11 Orang