Penjelasan

di atas didasarkan pada ideal dan memberikan untuk menghitung tekanan osmotik (π) yang dihasilkan oleh suatu larutan.

Mari kita bahas masing-masing komponennya:

  1. n (jumlah mol solut): Ini adalah banyaknya partikel solut dalam larutan. Semakin banyak partikel solut yang ada dalam larutan, semakin tinggi tekanan osmotiknya.
  2. V (volume larutan): Ini adalah volume total larutan, yang biasanya diukur dalam liter. Volume larutan juga mempengaruhi tekanan osmotik, karena semakin besar volume larutan, semakin rendah tekanan osmotiknya.
  3. R (konstanta universal): Konstanta ini memiliki nilai tetap dan digunakan dalam untuk mengonversi parameter-parameter lain ke satuan yang benar.
  4. T (suhu dalam kelvin): Suhu dalam selalu diukur dalam kelvin. Suhu memainkan peran penting dalam menentukan tekanan osmotik karena mempengaruhi gerakan partikel solut dan pelarut.

Tekanan Osmotik

Misalkan Anda memiliki larutan (sukrosa) dalam . Jika Anda ingin menghitung tekanan osmotik larutan ini pada suhu 298 K dengan 0,5 mol dalam 1 liter larutan, Anda dapat menggunakan :

Jadi, tekanan osmotik larutan ini adalah 12.416 pascal.

adalah yang berguna dalam fisik dan terkait untuk mengukur tekanan yang dihasilkan oleh pergerakan pelarut melalui membran semipermeabel.

Ini memungkinkan kita untuk memahami dan mengendalikan proses osmosis, yang memiliki dampak penting dalam berbagai , termasuk dalam sehari-hari dan industri.