JakartaInsideCom – Spanduk Ono Surono dan Mochtar Mohammad dapat ditemui di sudut sudut . Ono Surono adalah calon Barat sementara Mochtar Mohammad adalah calon wali . Kedua nya diusung oleh .

Berikut adalah penjelasan dari Ono Surono, calon Barat yang diusung oleh .

Perjalanan Karir Ono Surono

Perjalanan karir Ono Surono dimulai sebagai pengusaha bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya sejak 1996.

Selain itu, 24 Agustus 1974 ini juga pernah aktif di Perikanan Laut Mina Sumitra sebagai ketua dari tahun 2008 hingga sekarang.

Karir politik Ono Surono dimulai menjadi anggota Indramayu periode 2004 – 2009.

Setelah itu beliau menjabat menjadi RI dari Dapil VII selama 2 periode berturut turut, yakni pada periode 2014 – 2019 dan periode 2019 – .

Sempat Masuk Bursa Calon Barat Pada

Ono Surono masuk bursa calon Barat dari untuk . Selain Ono Surono, ada nama lain yang berpotensi menjadi calon Barat dari .

Nama tersebut diantara nya ialah Jeje Wiradinata sebagai eks bupati Pangandaran, Ineu Purwadewi Sundari sebagai wakil ketua Barat, TB Hasanudin sebagai politis senior dan Rieke Diah Pitaloka sebagai aktris sekaligus RI.

Menunggu Perintah Pusat Untuk Maju Menjadi Cawagub Jabar

Ono Surono atau yang sering disebut “Jhon Wick Jabar” karna foto nya di spanduk mirip dengan karakter aksi tersebut, disinyalir siap maju apabila mendapatkan mandat dari pusat.

Walaupun begitu, tidak mengincar kursi calon melainkan kursi calon wakil .

Hal ini dilakukan karena sadar sejak era reformasi hingga terakhir di tahun 2018, partai tersebut tidak pernah memenangi pilgub Barat.

Sebagai ganti nya, telah menjalin kepada kandidat kuat calon Jabar dan partai partai lain untuk maju dalam kontestasi pilgub Jabar .

Mempunyai Yang Mendukungnya

Dukungan untuk Ono Surono maju dalam kontestasi pilgub dilakukan oleh beberapa kemasyarakatan, contoh nya Perhimpunan Masyarakat Sipil Pro Demokrasi dan Masyarakat Agraris se Barat yang mendeklarasikan dukungan nya pada tanggal 2 Juni kemarin.

Selain itu, deklarasi dukungan juga dilakukan oleh nelayan yang tergabung dalam HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh ) dan tokoh masyarakat agraris di kabupaten Garut dan Tasikmalaya pada tanggal 4 Juni .