Oleh : Yanuar Catur Pamungkas
JakartaInsideCom – Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, tengah menghadapi berbagai ujian politik yang cukup berat. Setelah kekalahannya dalam Pilkada Jakarta 2024, ia kini terseret dalam dugaan kasus korupsi pengadaan iklan di Bank BJB serta diterpa isu perselingkuhan dengan seorang model. Rentetan peristiwa ini memunculkan spekulasi bahwa Ridwan Kamil menjadi Target Operasi (TO) dalam persaingan politik menuju Pilkada Jawa Barat 2029 dan bahkan Pilpres 2029.
Kekalahan di Pilkada Jakarta: Awal dari Serangan Politik?
Kekalahan Ridwan Kamil dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024 menjadi pukulan pertama dalam perjalanan politiknya. Meskipun memiliki elektabilitas tinggi, ia gagal memenangkan hati mayoritas pemilih. Kekalahan ini memunculkan dugaan bahwa ia telah menjadi ancaman bagi kelompok politik tertentu yang berupaya menghambat langkahnya menuju panggung nasional.
Kasus Bank BJB: Upaya Kriminalisasi?
Belum usai dinamika pasca-Pilkada, nama Ridwan Kamil dikaitkan dengan dugaan kasus korupsi pengadaan iklan di Bank BJB. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana memanggilnya sebagai saksi setelah Lebaran 2025. Ridwan Kamil membantah keterlibatannya dan mengaku tidak mengetahui detail perkara ini. Namun, penyebutan namanya dalam kasus ini berpotensi merusak citra dan kredibilitasnya menjelang Pilkada Jawa Barat 2029.
Isu Perselingkuhan: Serangan terhadap Reputasi Pribadi
Selain kasus hukum, Ridwan Kamil juga diterpa isu perselingkuhan dengan seorang model bernama Lisa Mariana. Meski telah memberikan klarifikasi dan menyebut tuduhan ini sebagai fitnah, isu tersebut tetap menjadi sorotan publik. Serangan terhadap kehidupan pribadi seorang politisi kerap digunakan sebagai strategi untuk menjatuhkan reputasi. Dalam konteks ini, citra Ridwan Kamil sebagai pemimpin berintegritas bisa terancam.
Mungkinkah Ridwan Kamil Menjadi Target Operasi Politik?
Rentetan serangan terhadap Ridwan Kamil menimbulkan pertanyaan: apakah ini bagian dari strategi politik tertentu untuk menjegal langkahnya? Dengan potensi besar untuk kembali maju dalam Pilkada Jawa Barat 2029 atau bahkan mencalonkan diri dalam Pilpres 2029, Ridwan Kamil bisa menjadi ancaman bagi kepentingan politik yang sedang berkuasa. Sejarah politik Indonesia menunjukkan bahwa tokoh dengan elektabilitas tinggi kerap menjadi sasaran kampanye negatif melalui kasus hukum maupun isu moral.
Ujian Menuju Panggung Politik Nasional
Dalam dunia politik, serangan terhadap lawan merupakan hal yang lazim. Jika Ridwan Kamil dapat melewati berbagai ujian ini dengan baik, ia justru bisa memperoleh simpati publik yang lebih besar dan memperkuat posisinya di kancah politik nasional. Waktu akan membuktikan apakah Ridwan Kamil benar-benar menjadi korban Target Operasi politik atau justru tengah ditempa sebelum menuju panggung yang lebih besar.