Pasca di masa Renaissance, kembali menghadapi besar dengan munculnya Revolusi . Fenomena ini ditandai oleh penyebaran massif informasi yang begitu luas dan bebas, memberikan kesempatan yang sama kepada setiap untuk menguasai isu tertentu.

ini tidak hanya mencakup , tetapi juga mengubah , terutama dalam hal jualan dan . Bagi orang-orang di masa lalu, konsep memiliki banyak toko tanpa modal besar dan jumlah pengunjung yang ramai mungkin terasa tidak masuk akal.

Namun, di era sekarang, hal tersebut bukanlah khayalan belaka. Seseorang dapat memiliki banyak “toko” dengan beragam produk, bahkan tanpa keberadaan fisik. ini merupakan hasil dari yang memungkinkan koneksi tanpa batas dalam berbagai dimensi aktivitas.

ini juga menciptakan generasi muda, seperti Generasi Z dan , yang mampu menguasai dengan modal terbatas namun menghasilkan keuntungan yang signifikan. Mereka tidak perlu secara aktif mempromosikan produk-produknya kepada orang lain. Sebaliknya, pencarian, seperti , menjadi yang efektif untuk menyampaikan informasi kepada yang membutuhkan. Dengan demikian, jualan menjadi lebih tepat sasaran dan efisien.

Era Revolusi atau ini mengajarkan kita bahwa untuk tetap relevan di , kita harus ikut serta dalam transformasi ini. Meskipun mungkin ada yang tidak terlalu vokal dalam produk mereka, namun keberadaan mereka dalam ruang dan pemanfaatan adalah kunci kesuksesan.

Sebagai pelaku atau konsumen, kita tidak bisa mengabaikan pergeseran ini. Bagaimana kita beradaptasi dengan ini akan menentukan sejauh mana kita dapat memanfaatkan peluang-peluang baru yang muncul. Oleh karena itu, Era Revolusi harus dianggap sebagai yang menggairahkan, memotivasi kita untuk terus belajar dan berinovasi agar tetap bersaing dalam yang terus berubah ini.