- Muhammad Iqbal (Aceh) – Eco-Laundry.
- Reyhan Rizky H (Jakarta) – Reducing Food Waste by Connecting Restaurants with Excess Food with Consumers.
- Wahyu Rawul (Maluku) – Inclusive Digital Training for Entrepreneurs.
- Christian Abilene (Bandung) – Low Cost Pest Detection.
- Putra (Tangerang) – Bookstore Community.
- Siti Ajkatrul Awaliah (Jakarta) – Apps for Public Transportation Access.
- Ridwan Nugrowo (Bekasi) – Clothes Design by Using AI.
- Farrel Pradipta (Bandung) – AI-Based Daily Nutrition Monitoring.
- Andi Pangeran B. (Luwu) – Integrated Platform for Consumer, Hardware Store, Worker, Supplier, etc.
- Rizky Saputra (Bandung) – E-Commerce Platform for Farmers & Distributors.
“Mereka adalah pemimpin ide yang diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Achmad.
Tiga Wawasan Penting dari Kompetisi
Achmad Soegiarto, penulis 5 buku tentang bisnis dan teknologi, mengungkapkan tiga hal menarik dari kompetisi ini:
- Dominasi Generasi Muda: Peserta berusia 20–22 tahun mendominasi, menunjukkan bahwa inovasi menjadi perhatian utama generasi muda saat bersiap memasuki dunia kerja atau kewirausahaan.
- Pusat Inovasi: Perguruan tinggi, perusahaan, dan sekolah memiliki peran penting sebagai pusat inkubasi dan akselerasi ide.
- Topik Inovasi: Ide yang terkumpul berfokus pada tiga bidang utama: teknologi, SDGs (Sustainable Development Goals), dan kuliner.
Menyiapkan Tiket Emas untuk Masa Depan
Kompetisi ini tidak hanya mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan jumlah wirausaha di Indonesia.
Menurut data Kemenkop UKM, Indonesia membutuhkan 800 ribu wirausaha baru untuk mencapai 4% dari total angkatan kerja.
Ajang seperti Unboxing Ideas diharapkan menjadi langkah penting dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi, mendukung visi Indonesia Emas 2045, dan mencapai net zero emission pada 2060.
Dengan inovasi yang terus lahir dari generasi muda, masa depan Indonesia terlihat semakin cerah.