— Badan () bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menegaskan pentingnya Terapi Pencegahan Tuberkulosis () bagi Orang dengan HIV (ODHIV), Rabu, Jakarta (18/12).

Dengan imun yang lemah, ODHIV menjadi kelompok rentan terkena tuberkulosis (TBC), yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

mendukung Pemerintah Indonesia dalam upaya eliminasi HIV dan TBC pada 2030,” ujar Enilda Martin, Direktur Kesehatan Indonesia. “ODHIV sangat membutuhkan untuk melindungi diri dari risiko tuberkulosis.”

Sebagai bentuk dukungan, telah memberikan bantuan senilai 1,5 juta berupa 145.070 paket terapi jangka pendek. 

Bantuan tersebut mulai didistribusikan ke prioritas, diharapkan mampu mencegah kasus baru TBC dan menyelamatkan nyawa.

Beban TBC di Indonesia menghadapi beban TBC tertinggi kedua di .menurut Tuberkulosis WHO , terdapat 1,09 juta kasus baru TBC di Indonesia, dengan 25.000 di antaranya dialami oleh ODHIV. 

TBC merupakan penyebab utama kematian pada ODHIV, dengan risiko 20 kali lipat dibanding populasi umum.

Dalam sambutannya, Ina Agustina Isturini, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Menular, RI, menjelaskan “ WHO mencatat 25 persen kasus TBC pada ODHIV berujung pada kematian.

Namun, cakupan bagi ODHIV baru mencapai 6,1 persen pada , jauh dari target nasional sebesar 50 persen,” jelas Ina Agustina Isturini”.

“Upaya Peningkatan Cakupan ,adalah salah satu utama dalam meningkatkan cakupan adalah kekhawatiran akan efek samping ” tambah Ina Agustina Istaruni”.

Dhefi Ratnawati, selaku Ketua Tim Strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan RI, mengungkapkan “Kami bersama PREVENT telah menyiapkan strategi komunikasi untuk memotivasi kelompok berisiko, termasuk ODHIV, agar mau menjalani ,” ungkap Dhefi Ratnawati”.

Sebagai bagian dari peringatan Hari AIDS Sedunia , PREVENT memberikan penghargaan kepada layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) terbaik di DKI Jakarta yang berhasil mencapai target dan menciptakan dalam meningkatkan cakupan

Bertemakan “: Pilihan Tepat untuk ODHIV Hebat”, acara ini juga menggelar diskusi mengenai serta praktik terbaik dalam meningkatkan kesadaran ODHIV terhadap pentingnya .

Layanan PDP yang mendapatkan penghargaan antara lain: Puskesmas Tambora, Puskesmas Kemayoran, Puskesmas Koja, Puskesmas Setia Budi, Puskesmas Ciracas, RSUD Pademangan, RSUP Fatmawati, RSU Bhayangkara TK I R. Said Sukanto, Klinik JRC PPTI.

Apresiasi khusus untuk terbaik diberikan kepada: Puskesmas Mampang Prapatan, Puskesmas Kelapa Gading, Puskesmas Matraman.

PREVENT TB berfokus pada pengurangan kasus TBC melalui peningkatan kesadaran dan penggunaan , terutama pada kelompok rentan seperti ODHIV dan kontak serumah dengan pasien TBC. 

ini bekerja di 17 kabupaten/ di empat provinsi: , DKI Jakarta, , dan Timur.

Dengan pendekatan berbasis data dan strategi sosial, kegiatan ini mendukung target Indonesia untuk bebas TBC pada 2030.