JAKARTA – Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri merupakan satuan khusus milik Kepolisian Republik Tanah Air yang tersebut dilatih untuk menangani semua jenis aksi terorisme pada Indonesia. Anggotanya mempunyai keahlian dan juga berpengalaman pada strategi serta taktik terhadap perbuatan pidana terorisme.
Densus 88 sudah ada tidak lagi nama yang digunakan asing bagi masyarakat. Satuan ini kerap muncul saat terdapat persoalan hukum besar yang tersebut berkaitan dengan terorisme.
Sebagai salah satu satuan khusus yang digunakan dimiliki Polri, setiap anggotanya merupakan orang-orang terpilih yang dimaksud telah dilakukan menjalani pelatihan ketat untuk nantinya dapat menjalankan tugas dengan baik. Mengingat terorisme merupakan salah satu persoalan hukum yang dimaksud cukup besar.
5 Fakta Menarik Densus 88 Anti Teror Polri
1. Terbentuk Karena Kasus Bom Bali
Cikal akan segera terbentuknya Densus 88 ini dipicu lantaran maraknya aksi teror bom ke tahun 2001 kemudian 2001, salah satunya adalah Bom Bali. Dari situlah muncul Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Instruksi yang disebutkan diperkuat dengan terbitnya Peraturan pemerintahan Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Kemudian mulai terbentuk Detasemen Anti Teror Bareskrim Polri ke tahun 2003, disusul dengan terbitnya Keputusan Kapolri Kep/30/06/2003 tanggal 30 Juni 2003, Detasemen Anti Teror Bareskrim Polri divalidasi dan juga diberi nama baru bermetamorfosis menjadi Detasemen Khusus 88 Anti Teror Bareskrim Polri.
2. Setiap Provinsi di Tanah Air memiliki Densus 88
Densus 88 pada pusat (Mabes Polri) berkekuatan diperkirakan 400 personel ini terdiri dari ahli investigasi, ahli material peledak (penjinak bom), serta unit pemukul yang dimaksud pada dalamnya terdapat ahli penembak jitu.
Selain itu masing-masing kepolisian area juga memiliki unit antiteror yang digunakan disebut Densus 88, beranggotakan 45-75 orang, namun dengan sarana serta kemampuan yang mana lebih tinggi terbatas. Fungsi Densus 88 Polda adalah memeriksa laporan aktivitas teror di daerah.
3. Arti Angka 88
Angka 88 berasal dari kata ATA (Anti-Terrorism Act), yang tersebut jikalau dilafalkan pada bahasa Inggris berbunyi Ei Ti Ekt. Pelafalan ini kedengaran seperti Eighty Eight (88).
Sehingga, nomor 88 tidak seperti yang selama ini beredar bahwa 88 adalah representasi dari jumlah agregat korban bom bali terbanyak (88 pendatang dari Australia), juga bukanlah pula representasi dari borgol.
4. Densus 88 Dipimpin Pati Polri Bintang Dua
Densus 88 dipimpin oleh Kepala Densus (Kadensus) 88 yang mana merupakan perwira besar (Pati) Polri bintang dua atau berpangkat Irjen Polisi. Saat ini tempat yang dimaksud diduduki oleh Irjen Pol Sentot Prasetyo, dirinya menjabat sebagai Kadensus 88 sejak 7 Desember 2023.
5. Didukung oleh pemerintahan Amerika Serikat
Densus 88 AT Polri ini juga didukung oleh pemerintah federal Amerika Serikat melalui Dinas Ketenteraman Diplomatik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Selain Amerika Serikat, Densus 88 AT Polri juga melakukan kerja identik internasional dengan Persemakmuran Australia, Kerajaan Bersatu Britania Raya serta Irlandia Utara, Republik Filipina, Jepang, Kerajaan Thailand, Malaysia, Republik Singapura, Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka, Republik Perancis, Kerajaan Spanyol, serta Republik Federal Jerman.
Artikel ini disadur dari 5 Fakta Menarik Densus 88 Anti Teror Polri, Salah Satunya Didukung Pemerintah Amerika Serikat