– Dalam sebuah wawancara eksklusif di kediamannya di Kelapa Gading, Utara, Kamis (31/10), Letjen Marinir (Pur) Suharto, sahabat lama sekaligus seperjuangan terpilih (Hor) , menyampaikan pandangannya mengenai visi dan misi baru. Meski kesehatannya sedikit menurun, Suharto tetap menunjukkan dukungan penuh terhadap Prabowo sebagai sahabat lama.

Letjen Marinir (Pur) Suharto, sahabat lama sekaligus seperjuangan terpilih (Hor) , menyampaikan pandangannya mengenai visi dan misi baru.

Lahir pada 2 1947, Suharto adalah seorang tokoh terkemuka di dengan luas dalam bidang pertahanan dan . Sebagai Komandan Korps Marinir ke-12, ia dikenal atas profesionalisme dan dedikasinya dalam mengembangkan kekuatan angkatan laut . Latar belakang —ayahnya seorang prajurit berpangkat Pembantu Letnan Satu—membentuk komitmen Suharto untuk melayani bangsa. Ia menyelesaikan di Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan XV pada 1969, lalu melanjutkan ke Seskoad dan Sesko ABRI pada 1992.

Dalam wawancara tersebut, Suharto mengungkapkan kekagumannya terhadap visi Prabowo dalam mendorong kemandirian bangsa di bidang dan pertahanan. “Beliau menunjukkan tekad yang kuat untuk menjadikan berdiri di atas kaki sendiri,” ujarnya.

Suharto juga menyoroti fokus Prabowo pada peningkatan kesejahteraan rakyat. “Fokus beliau pada pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan sangat relevan. Saya yakin akan lebih maju dan akan merasakan perubahan nyata,” tambahnya.

Lebih lanjut, Suharto memuji komitmen Prabowo dalam memberantas korupsi dan menegakkan . “Ini merupakan dasar penting bagi terciptanya yang bersih dan berwibawa,” katanya penuh keyakinan.

Suharto juga merasa bangga saat mendengar janji Prabowo untuk memperkuat dan kebhinekaan. “Sebagai prajurit, beliau mengedepankan kepentingan di atas segala perbedaan,” ungkapnya dengan haru.

Ketika ditanya tentang dukungannya, Suharto menjawab tegas, “Sebagai warga dan sahabat lama, saya jelas akan mendukung beliau hingga terwujudnya cita-cita bersama saat kami mendirikan .” Ia juga berharap baru segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki kondisi dan meningkatkan kualitas hidup rakyat. “Mari kita bersatu, bekerja sama, dan saling mendukung dalam menghadapi berbagai ke depan,” pesan beliau kepada seluruh rakyat .

Hubungan erat Suharto dan Prabowo terjalin melalui bersama di . Sebagai mantan Komandan Korps Marinir (1996-1999) dan Prabowo sebagai Komandan Jenderal (1995-1998), keduanya saling menghormati serta memahami yang dihadapi angkatan bersenjata dalam menjaga stabilitas .

Dalam politik, keduanya menekankan bahwa persahabatan dan kesetiakawanan jauh lebih berarti dibandingkan sekadar kepentingan politik. Suharto percaya bahwa hubungan yang dibangun atas dasar kepercayaan, integritas, dan komitmen demi kebaikan bersama adalah fondasi kuat dalam mencapai tujuan . Ia berharap kedekatan mereka bisa menjadi bagi generasi muda tentang pentingnya kesetiakawanan dan loyalitas kepada bangsa.

Mengakhiri wawancara, Suharto menyampaikan harapannya dengan tulus, “Selamat bertugas menjadi , . Semoga persahabatan kami dapat menjadi modal utama dalam menciptakan lingkungan yang positif dan produktif.”