– Komite ( ) menggelar di PT Pupuk Jl. Taman Anggrek No.2 RW 08, Kemanggisan, Selasa (11/3/), Mereka menuntut pencopotan Direktur Utama PT Pupuk , Rahmad , yang diduga terlibat dalam skandal sewa kapal pada 2019 silam.

Koordinator , Rahman, dalam orasinya menyebut bahwa Rahmad , saat menjabat sebagai Direktur PT Petrokimia Gresik, diduga memiliki keterlibatan dalam suap menyuap terkait penyewaan kapal antara PT Pupuk dan PT Humpuss (HTK).

“Tidak hanya diduga terlibat, Rahmad juga disebut-sebut dalam kesaksian mantan anggota , Bowo Sidik Pangarso, sebagai pihak yang memerintahkan penyelesaian persoalan PT HTK. Bahkan, ia memperkenalkan dirinya kepada General Manager Komersial PT HTK, Asty Winasti, yang merupakan pemberi suap,” ujar Rahman.

menilai, dugaan keterlibatan Rahmad dalam ini seharusnya menjadi alasan kuat untuk memberhentikannya dari jabatannya saat ini. Mereka juga mengaitkan dugaan ketidakberesan dalam kepemimpinannya dengan persoalan kelangkaan pupuk dan pupuk palsu di .

“Kami tidak heran jika pupuk sering langka dan pupuk palsu beredar, karena pejabat tinggi yang menjabat tidak berintegritas,” lanjut Rahman.

Dalam aksinya, menyampaikan empat tuntutan utama:

1. segera mencopot Rahmad dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Pupuk .

2. Menuntut Rahmad mundur karena dinilai tidak berintegritas.

3. Mengkritik kinerjanya yang dianggap gagal mengatasi kelangkaan pupuk dan pupuk palsu.

4. Meminta Komisi () segera memeriksa Rahmad atas dugaan keterlibatannya dalam suap sewa kapal tahun 2019.

Hingga ini diterbitkan, pihak PT Pupuk maupun Kementerian belum memberikan tanggapan terkait tuntutan yang disampaikan oleh .