jakartainside.com – Surabaya – Ketua Umum Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto mengumumkan pameran teknologi pertanian "Sugarex Indonesia" di tempat pada Surabaya selama dua hari 22-23 November 2023 mampu meningkatkan produksi gula pada pada negeri oleh sebab itu ketika ini Indonesia kekurangan produksi gula.
"Saat ini kami punya 500 jt hektare perkebunan tebu. Namun, produksi gula sangat minim, hanya sekali hanya Rp2 jt sekian ton hanya saja sehingga pemerintah harus fokus di dalam proses peningkatan total agregat produksi gula di dalam area Indonesia," tutur Adik dalam tempat sela pameran di dalam pada Dyandra Convention Center, dalam tempat Surabaya, Rabu.
Produksi gula yang digunakan yang disebutkan sangat minim menyebabkan harganya mengalami kenaikan akibat disebabkan beberapa faktor cuaca dan juga alat pertanian yang mana digunakan digunakan.
"Untuk menangani permasalahan kekurangan jumlah agregat total produksi gula harus melakukan langkah operasi bursa atau kritis menggarap lahan pertanian yang digunakan yang dimaksud telah ada ada untuk meningkatkan produksi gula pada negeri," ucapnya.
Adik menyatakan tahun 2013 Indonesia mengalami surplus juga melakukan ekspor gula ke luar negeri. Namun, tahun 2023 kondisinya mengalami kekurangan pada produksi gula.
"Adanya teknologi terbaru yang digunakan ada pada tempat pameran ini menjadi salah satu upaya di dalam diharapkan produksi gula di dalam pada Indonesia kembali membaik, dapat mengatasi permasalahan gula di tempat area Indonesia," ujarnya.
Direktur Utama PT Fireworks Indonesia Susan Tricia mengungkapkan pameran itu disertai 80 partisipan dari Indonesia hingga mancanegara. Adapun komoditas yang digunakan mana dipamerkan di bentuk alat berat, suku cadang, alat pabrik, aksesoris, lalu lain-lain.
"Selama dua hari pengunjung yang digunakan datang diperkirakan mencapai 2.500 orang," ujar Susan.
Dia memperkirakan produksi gula di Indonesia berubah dari tahun ke tahun. Pada 2021, memproduksi sekitar 2,45 jt ton.
"Angka-angka itu bervariasi tergantung pada faktor- faktor seperti cuaca, kebijakan pemerintah, lalu kondisi ekonomi," katanya.
Pameran itu, ujar Susan, menjawab kesulitan yang dimaksud dialami penduduk dengan teknologi pertanian yang dipamerkan.
Sumber Antara