– Juru Bicara Tim Pemenangan (TPN) -Mahfud MD, Chico Hakim mengakses pendapat menanggapi () dalam yang dimaksud diperdebatkan di Komite HAM pada Jenewa, Swiss pada Selasa, 12 Maret . Menurut Chico, hal yang disebutkan berubah menjadi cerminan citra pada saat ini di dalam mata dunia.

“Ini bermetamorfosis menjadi cerminan citra sekarang dalam mata dunia. yang dimaksud bertahun-tahun dipuja puji sebagai yang mana demokratis, sederhana, dan juga keluarganya yang digunakan tidak ada berpolitik hanya sekali jadi peniaga , akhirnya sekarang dianggap terbalik dari citra yang digunakan dibangunnya,” kata Chico untuk SINDOnews, Hari Sabtu (16/3/).

Dia menambahkan, meskipun tak ada implikasi serius untuk sekarang dari singgungan yang disebutkan di dalam Komite HAM, namun pada ke depan bila demokrasi Indonesi semakin menurun, akan memperlemah daya tawar Indonesia terkait HAM di forum forum PBB atau internasional lainnya.

Diberitakan sebelumnya, menjadi sorotan pada Komite HAM PBB atau International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR) di dalam Jenewa, Swiss pada Selasa, 12 Maret . Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan di pencalonan Raka ke .

Dalam persidangan, para anggota komite HAM PBB akan mendiskusikan isu HAM terbaru di beberapa . Ndiaye ketika itu mempertanyakan terkait jaminan hak urusan politik untuk warga Indonesia (WNI) pada pemilihan .

Dia bahkan menyinggung putusan Mahkamah Konstitusi () yang meloloskan Raka sebagai kontestan . Sebab aturan kriteria usia partisipan diubah .

“Kampanye dijalankan pasca putusan di menit akhir yang digunakan mengubah persyaratan pencalonan, memperbolehkan anak untuk mengambil bagian pada pencalonan,” ujar Ndiaye di yang dimaksud ditayangkan pada website UN Web TV.

Dia juga mempertanyakan, tentang langkah apa yang mana harus diwujudkan agar pejabat tidaklah terlibat atau cawe-cawe di pesta demokrasi lima tahunan sekali dalam Indonesi itu. “Apa langkah-langkah yang digunakan diterapkan untuk menjamin pejabat-pejabat , termasuk , tiada bisa saja memberi pengaruh berlebihan terhadap ,” katanya.

Dia juga mempertanyakan, apakah pemerintah Indonesi telah lama menyelidiki dugaan intervensi pada pemilihan . Namun yang digunakan disayangkan, perwakilan Nusantara di forum itu tidaklah menjawab pertanyaan Ndiaye. Tanah justru menjawab pertanyaan lain.

Menanggapi hal tersebut, Pemerhati Telematika, Multimedia, , dan juga OCB Independen Roy Suryo sangat menyayangkan sikap Indonesia yang digunakan tak menjawab pertanyaan itu. Menurutnya, peluang itu mampu dijawab secara tegas agar meluruskan dinamika pemerintah yang dimaksud ada di Indonesia.

“Sangat disayangkan, padahal sebenarnya peluang yang dimaksud dapat digunakan untuk menjawab bervariasi kabar miring tentang pemilihan pada Indonesia yang tersebut sarat dengan pelanggaran etika, moral bahkan kecurangan-kecurangan yang digunakan telah bersifat TSM dalam bervariasi sektor sekarang ini,” kata Roy di keterangannya.

ini disadur dari Netralitas Joko Widodo Dipertanyakan di Sidang PBB, Chico Hakim: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia