JakartaInsideCom – Dalam ajaran , memiliki kedudukan yang sangat tinggi.

adalah cahaya yang menerangi jalan manusia, membimbing mereka menuju kebenaran dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Namun, ada saatnya tersebut dicabut dari manusia. Bagaimana Allah mencabut dari manusia? Berikut adalah penjelasannya.

1. Mewafatkan Para Ulama

Salah satu utama Allah mencabut dari manusia adalah dengan mewafatkan para ulama. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak mencabut dengan mencabutnya dari (dada) manusia, tapi Allah mencabut dengan mewafatkan para ulama, sehingga ketika Dia tidak menyisakan seorang pun yang berilmu, maka orang-orang pun menjadikan mereka orang-orang yang bodoh, kemudian mereka ditanya lalu mereka pun memberi fatwa tanpa , maka mereka sesat dan menyesatkan.” Hadis ini menunjukkan bahwa tidak hilang secara tiba-tiba, melainkan melalui wafatnya para ulama yang merupakan penjaga .

2. Menyebarnya Kebodohan

Dengan wafatnya para ulama, kebodohan mulai menyebar di kalangan . Orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan agama yang cukup mulai mengambil peran sebagai dan pemberi fatwa. Mereka memberikan jawaban dan keputusan tanpa dasar yang benar, yang pada akhirnya menyesatkan diri mereka sendiri dan orang lain. Ini adalah salah satu tanda bahwa telah dicabut dari manusia.

3. Kurangnya Minat

Selain itu, kurangnya minat untuk juga menjadi faktor penting dalam hilangnya dari . Ketika generasi muda tidak lagi tertarik untuk belajar dan mendalami agama, maka tersebut perlahan- akan hilang. Padahal, adalah bagi setiap muslim. Rasulullah ﷺ bersabda, “ adalah bagi setiap muslim.” Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk terus belajar dan mengajarkan yang dimilikinya kepada orang lain.

4. Hilangnya Adab dan Etika dalam

tidak hanya sekadar pengetahuan, tetapi juga mencakup adab dan etika dalam menuntutnya. Ketika adab dan etika ini hilang, maka pun akan sulit untuk dipertahankan. Para ulama selalu menekankan pentingnya adab dalam , seperti menghormati guru, bersikap rendah hati, dan mengamalkan yang telah dipelajari. Tanpa adab, tidak akan memberikan yang sebenarnya.

5. Pengaruh Duniawi

Terakhir, pengaruh duniawi juga dapat menjadi penyebab hilangnya . Ketika manusia lebih fokus pada urusan duniawi dan melupakan urusan akhirat, maka agama akan terabaikan. Padahal, agama adalah bekal utama untuk di akhirat. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat, serta selalu mengutamakan ilmu yang bermanfaat bagi di dunia dan akhirat.

Kesimpulan

Ilmu adalah anugerah yang sangat berharga dari Allah. Namun, ilmu tersebut dapat dicabut melalui berbagai , seperti wafatnya para ulama, menyebarnya kebodohan, kurangnya minat , hilangnya adab dalam , dan pengaruh duniawi.

Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk terus , mengamalkannya, dan mengajarkannya kepada orang lain agar ilmu tersebut tetap terjaga dan memberikan bagi di dunia dan akhirat.