JakartaInsideCom – Pada masa penjajahan di (1942-1945), terjadi signifikan dalam penggunaan di berbagai aspek kehidupan. Jepang, yang berusaha menghapus pengaruh kolonial Belanda, mempromosikan penggunaan sebagai bagian dari strategi mereka.

Selama masa penjajahan Belanda, Belanda mendominasi berbagai sektor, termasuk , , dan media. Namun, ketika Jepang mengambil alih, mereka melarang penggunaan Belanda dan mendorong penggunaan . Hal ini dilakukan untuk mendapatkan dukungan dari penduduk lokal dan memperkuat semangat .

Di bidang , mulai diajarkan di sebagai pengantar. Ini merupakan besar karena sebelumnya, lebih banyak menggunakan Belanda. Selain itu, dalam dan orientasi , juga digunakan untuk memudahkan komunikasi dan meningkatkan rasa kebersamaan di antara para sukarelawan lokal.

Media massa juga mengalami . Surat kabar dan siaran radio mulai menggunakan secara lebih luas. Pemerintah Jepang mengontrol ketat konten yang disiarkan dan diterbitkan, memastikan bahwa informasi yang disampaikan sesuai dengan kepentingan mereka. Meskipun demikian, penggunaan di media massa membantu memperkuat identitas dan mengurangi pengaruh Belanda.

Namun, kebijakan ini tidak sepenuhnya tanpa dampak negatif. Banyak kosakata Jepang yang masuk ke dalam , beberapa di antaranya masih digunakan hingga saat ini. Selain itu, meskipun Jepang mempromosikan , mereka tetap melakukan sensor ketat terhadap apa yang boleh ditulis dan diterbitkan, membatasi kebebasan berekspresi.

Secara keseluruhan, masa penjajahan Jepang memainkan peran penting dalam perkembangan . Meskipun dengan motif politis, kebijakan Jepang membantu memperkuat posisi sebagai dan mengurangi dominasi Belanda. ini memberikan dampak jangka panjang yang masih terasa hingga sekarang, menjadikan sebagai simbol identitas dan kebanggaan .