JakartaInsideCom – Lambatnya penurunan angka Stunting tahun 2024 diakibatkan oleh banyak faktor salah satunya adalah kurang masifnya peran serta sektor swasta.
Organisasi Komite Nasional Pencegahan Stunting (KNPS) Indonesia menilai penurunan angka Stunting sebesar 0,5 % diakibatkan kurangnya rangkulan perusahaan swasta dalam ikut serta mensosialisasikan pencegahan Stunting di Indonesia.
Menurut ketua umum Komite Nasional Pencegahan Stunting (KNPS) Indonesia, David melalui rilis pada Rabu 18/9/2024 mengatakan bahwa negara atau pemerintah daerah harus merangkul keterlibatan perusahaan swasta untuk mencegah Stunting bersama.
David, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, peran sektor swasta dalam kampanye pencegahan stunting masih belum optimal. Padahal, dengan jangkauan yang luas, perusahaan reklame dapat menjadi mitra strategis dalam menyebarkan informasi penting terkait stunting.
kami meminta kesediaan perusahaan reklame untuk membantu kampanyekan ditiang tiang reklamenya yang kosong dengan kalimat himbauan seperti Cegah Stunting untuk Indonesia Emas 2045” ujar David
“Saya melihat masih banyaknya tiang reklame yang kosong hanya bertuliskan iklan dan nomor telepon saja, dan kami meminta lebih baik ditambahkan kalimat himbauan untuk cegah Stunting sehingga tidak mubazir, secara teknis nanti kami akan bersurat ke Bappeda untuk menghimbau kepada pengusaha reklame”
Kami berharap perusahaan reklame dapat menyisihkan sebagian ruang iklan mereka untuk kampanye pencegahan stunting,” dan kami mengajak seluruh pihak untuk bahu-membahu dalam mengatasi masalah stunting. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama tutup David.