JakartaInsideCom Healthiest Schools (AHS) menggelar AHS Bootcamp di Artotel Gelora , Jakarta, dengan format hybrid. ini dirancang untuk membantu sekolah-sekolah peserta kompetisi AHS dalam menyusun dan mengeksekusi proyek sekolah sebelum tenggat 8 Maret .

AHS berfokus pada empat pilar utama: , Gaya Hidup Aktif, Mental, serta & Lestari. Kathryn Parapak, Chief Marketing Officer , menegaskan komitmen dalam menciptakan sekolah yang lebih dan inovatif.

“Melalui bootcamp ini, kami berharap para guru dapat mengembangkan proyek yang berdampak positif bagi sekolah dan berkontribusi dalam menciptakan generasi muda yang lebih , lebih lama, dan lebih baik,” ujar Kathryn.

AHS memberikan akses kepada guru untuk modul interaktif serta kesempatan mengikuti kompetisi sekolah dengan total US$100,000 dalam bentuk fasilitas pendidikan. ini sejalan dengan Gerakan Sekolah dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, yang bertujuan menciptakan manusia dan kompetitif.

Maulani Mega Hapsari, S.IP., M.A., Direktur Sekolah Menengah Pertama di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, menekankan pentingnya holistik dalam ekosistem sekolah . “Generasi Emas 2045 membutuhkan yang , kuat, dan berdaya saing . Healthiest Schools berperan penting dalam menanamkan kebiasaan hidup sejak dini, mencakup aspek akademis, fisik, mental, serta kelestarian ,” tuturnya.

Sesi Inspiratif dan Workshop

Bootcamp ini diikuti oleh perwakilan guru dari berbagai di . Setiap sesi menghadirkan pembicara inspiratif dari berbagai bidang:

& Gaya Hidup Aktif: Dr. Nia Nurhasanah (Direktur PAUD Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah), Kathryn Parapak (CMO ), dan dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH, membahas pentingnya pola dan gaya hidup aktif bagi .

Mental: Vishal Dasani, Certified Fitness & Sleep Educator, menjelaskan peran tidur yang baik dalam menjaga mental.

Lestari: Chitra Subyakto, Founder & Creative Director Sejauh Mata Memandang, mengajak peserta memahami pentingnya kelestarian dalam .


Selain sesi inspiratif, AHS Bootcamp juga menghadirkan Workshop yang dipandu oleh Rizqy Rahmat Sani dari Yayasan Guru Belajar. Workshop ini membimbing para guru dalam menyusun proyek sekolah dengan metode Find, Imagine, Do, and Share (FIDS).

Sekolah peserta kompetisi AHS dapat mengakses modul dan mengajukan proyek mereka hingga 8 Maret .