JakartaInsideCom – Buang air besar (BAB) berdarah adalah kondisi yang sering kali menimbulkan kekhawatiran. Meskipun tidak selalu menandakan masalah kesehatan yang serius, BAB berdarah tetap memerlukan perhatian medis untuk memastikan penyebab dan penanganannya yang tepat.
Penyebab BAB Berdarah
BAB berdarah dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari yang ringan hingga yang serius. Berikut adalah beberapa penyebab umum:
- Wasir (Hemoroid): Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus yang dapat menyebabkan perdarahan saat BAB. Biasanya, darah yang keluar berwarna merah terang dan terlihat di permukaan tinja atau di tisu toilet.
- Fisura Ani: Fisura ani adalah luka kecil atau robekan di kulit sekitar anus yang sering disebabkan oleh tinja yang keras atau sembelit. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan perdarahan saat BAB.
- Divertikulitis: Divertikulitis adalah peradangan atau infeksi pada kantong-kantong kecil yang terbentuk di dinding usus besar. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan yang terlihat pada tinja.
- Radang Usus: Penyakit radang usus seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif dapat menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan, yang sering kali disertai dengan perdarahan.
- Polip Usus: Polip adalah pertumbuhan jaringan abnormal di dalam usus besar yang bisa berdarah. Meskipun sebagian besar polip bersifat jinak, beberapa dapat berkembang menjadi kanker jika tidak diobati.
- Kanker Usus Besar: Kanker usus besar adalah penyebab serius dari BAB berdarah. Gejala lain yang mungkin menyertai termasuk perubahan pola BAB, penurunan berat badan yang tidak dijelaskan, dan rasa lelah yang berlebihan.
Gejala yang Menyertai
Selain perdarahan, BAB berdarah sering kali disertai dengan gejala lain yang dapat membantu mengidentifikasi penyebabnya. Gejala-gejala ini termasuk:
- Nyeri atau ketidaknyamanan di perut atau anus
- Perubahan pola BAB, seperti diare atau sembelit
- Penurunan berat badan yang tidak dijelaskan
- Kelelahan yang berlebihan
- Tinja berwarna hitam atau gelap (melena), yang menunjukkan perdarahan di saluran pencernaan bagian atas
Penanganan dan Pengobatan
Penanganan BAB berdarah tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa langkah umum yang dapat diambil:
- Pengobatan Rumahan: Untuk kasus ringan seperti wasir atau fisura ani, pengobatan rumahan seperti mandi air hangat, penggunaan krim atau salep, dan peningkatan asupan serat dapat membantu meredakan gejala.
- Perawatan Medis: Jika pengobatan rumahan tidak efektif atau jika penyebabnya lebih serius, perawatan medis mungkin diperlukan. Dokter dapat melakukan prosedur seperti endoskopi untuk mengidentifikasi dan mengobati sumber perdarahan.
- Obat-obatan: Obat-obatan seperti antibiotik untuk infeksi, obat antiinflamasi untuk radang usus, atau obat untuk mengurangi asam lambung dapat diresepkan sesuai dengan penyebab spesifik.
- Pembedahan: Dalam kasus yang parah, seperti kanker usus besar atau divertikulitis yang tidak merespons pengobatan lain, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat bagian usus yang terkena.
Kapan Harus Menghubungi Dokter
Jika Anda mengalami BAB berdarah, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter, terutama jika disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan. Penanganan dini dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius dan memastikan bahwa Anda mendapatkan perawatan yang tepat.
BAB berdarah adalah kondisi yang tidak boleh diabaikan. Dengan memahami penyebab dan gejala yang menyertainya, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan Anda.