Dalam ajaran , memiliki kedudukan yang sangat tinggi.

adalah cahaya yang menerangi manusia, membimbing mereka menuju kebenaran dan kebahagiaan di dan akhirat.

Namun, ada saatnya tersebut dicabut dari manusia. Bagaimana Allah mencabut dari manusia? Berikut adalah penjelasannya.

1. Mewafatkan Para

Salah satu utama Allah mencabut dari manusia adalah dengan mewafatkan para . Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak mencabut dengan mencabutnya dari (dada) manusia, tapi Allah mencabut dengan mewafatkan para , sehingga ketika Dia tidak menyisakan seorang pun yang berilmu, maka orang-orang pun menjadikan pemimpin mereka orang-orang yang bodoh, kemudian mereka ditanya lalu mereka pun memberi fatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat dan menyesatkan.” Hadis ini menunjukkan bahwa ilmu tidak hilang secara tiba-tiba, melainkan melalui wafatnya para yang merupakan penjaga ilmu.

2. Menyebarnya Kebodohan

Dengan wafatnya para , kebodohan mulai menyebar di kalangan . Orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan agama yang cukup mulai mengambil peran sebagai pemimpin dan pemberi fatwa. Mereka memberikan dan keputusan tanpa dasar ilmu yang benar, yang pada akhirnya menyesatkan diri mereka sendiri dan orang lain. Ini adalah salah satu tanda bahwa ilmu telah dicabut dari manusia.

3. Kurangnya Minat

Selain itu, kurangnya minat untuk juga menjadi faktor penting dalam hilangnya ilmu dari . Ketika generasi muda tidak lagi tertarik untuk belajar dan mendalami ilmu agama, maka ilmu tersebut perlahan- akan hilang. Padahal, adalah bagi setiap . Rasulullah ﷺ bersabda, “ adalah bagi setiap .” Oleh karena itu, penting bagi setiap untuk terus belajar dan mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain.

4. Hilangnya Adab dan Etika dalam

Ilmu tidak hanya sekadar pengetahuan, tetapi juga mencakup adab dan etika dalam menuntutnya. Ketika adab dan etika ini hilang, maka ilmu pun akan sulit untuk dipertahankan. Para selalu menekankan pentingnya adab dalam , seperti menghormati guru, bersikap rendah hati, dan mengamalkan ilmu yang telah dipelajari. Tanpa adab, ilmu tidak akan memberikan yang sebenarnya.

5. Pengaruh Duniawi

Terakhir, pengaruh duniawi juga dapat menjadi penyebab hilangnya ilmu. Ketika manusia lebih fokus pada urusan duniawi dan melupakan urusan akhirat, maka ilmu agama akan terabaikan. Padahal, ilmu agama adalah bekal utama untuk di akhirat. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara urusan dan akhirat, serta selalu mengutamakan ilmu yang bermanfaat bagi di dan akhirat.

Kesimpulan

Ilmu adalah anugerah yang sangat berharga dari Allah. Namun, ilmu tersebut dapat dicabut melalui berbagai , seperti wafatnya para , menyebarnya kebodohan, kurangnya minat , hilangnya adab dalam , dan pengaruh duniawi.

Oleh karena itu, penting bagi setiap untuk terus , mengamalkannya, dan mengajarkannya kepada orang lain agar ilmu tersebut tetap terjaga dan memberikan bagi di dan akhirat.