JakartaInsideCom– Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Banom Mpok none Bamus Betawi yang di pimpin Hj. Decy Widhiyanti,SE dengan sapaan Mpok Decy aktif dalam pemberdayaan perempuan dan anak, menggelar serangkaian acara yang menampilkan keindahan budaya Betawi dan Nusantara. Kegiatan ini dipimpin oleh Banom Mpok none Bamus Betawi “Mpok Decy” yang menekankan pentingnya peran organisasi dalam mendukung acara-acara nasional serta menjaga warisan budaya.
Banom Mpok none Bamus Betawi ” menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Irini Dewi Yanti dari bidang perkembangan dan pemanfaatan kebudayaan yang memberikan sambutan untuk memulai peringatan Hari Batik.
Pada hari pertama, acara dibuka dengan berbagai kegiatan interaktif yang melibatkan Wanita Sarinah Berkebaya (WSB), Wanita Bersama Indonesia (WBI), Pertunjukan Angklung alumni Bank Mandiri serta kehadiran 10 orang dari Jepang mengenakan kimono sebagai simbol persahabatan budaya. Peserta berpartisipasi dalam permainan tradisional, workshop batik Betawi, serta pelatihan MC untuk mengembangkan keterampilan ibu-ibu di DKI Jakarta.
Banom Mpok none Bamus Betawi Hj. Decy Widhiyanti,SE dengan sapaan Mpok decy menyoroti pentingnya sosialisasi tentang penggunaan pakaian adat Betawi yang benar.
Dalam pertemuannya dengan Kepala Dinas Kebudayaan, beliau menekankan agar budaya berpakaian khas Betawi terus diperkenalkan ke masyarakat.
“Kami sudah berkolaborasi dengan Lembaga Kebudayaan Betawi untuk melestarikan budaya ini. Namun, sosialisasi masih perlu ditingkatkan karena banyak yang masih belum memahami cara pemakaian yang tepat,” ujarnya Mpok Decy”.
Pada hari ketiga, acara mencapai puncaknya dengan runway fashion batik Betawi dan Nusantara yang diikuti oleh anak–anak dan remaja. Selain itu, diselenggarakan pula lomba fashion batik dan ditutup dengan Jakarta Fashion Batik Carnival sebagai bentuk penghormatan Banom Mpok None Bamus Betawi kepada budaya Nusantara, khususnya Betawi. Acara tersebut diiringi flash mob yang menambah kemeriahan.
Parade ini melibatkan 300 peserta Wanita Sarinah Berkebaya (WSB), Wanita Bersama Indonesia (WBI), Pertunjukan Angklung alumni Bank Mandiri serta kehadiran 10 orang dari Jepang mengenakan kimono sebagai simbol persahabatan budaya. Selain itu, 150 penari se-DKI Jakarta turut memeriahkan parade ini.
Dalam kesempatan ini beberapa tokoh Betawi, profesi, praktisi mendapatkan penghargaan dari UN ECOSOC PBB ASIA PACIVIC dan di berikan oleh Prince M.S.Ridwan The Head Ambassador of Sovereign Knightly Order of The Kingdom of Prussia, Russia for Indonesia penghargaan udah di ajukan Hj. Decy Widhiyanti sejak 3 bulan yg lalu.
Kehadiran Irini Dewi Yanti Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan mewakili Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. dan acara ini juga dihadiri oleh dewan pendiri Bamus Betawi Babe H. Rusdi Saleh.
Ia menyatakan, “Pelestarian budaya tak hanya soal mempertahankan warisan, tetapi juga soal bagaimana budaya tersebut dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui acara seperti Jakarta Fashion Batik Carnival, kita dapat menghubungkan budaya lokal dengan kreativitas masa kini, sehingga masyarakat lebih mencintai dan mengapresiasi budaya mereka sendiri.”ujar Irini “.
“Upaya yang dilakukan Banom Mpok None Bamus Betawi ini menjadi contoh konkret dalam pemanfaatan budaya untuk mengembangkan rasa bangga dan kecintaan masyarakat terhadap kekayaan budaya lokal. Harapannya, acara seperti ini dapat terus didukung dan dilaksanakan secara rutin,” tambah Irini.
“Dengan adanya ruang ekspresi dan apresiasi, kami yakin kebudayaan Betawi dan Nusantara akan semakin berkembang, berdaya saing, dan mampu menarik minat generasi muda,” tutup Irini Dewi Yanti.