— Lembaga riset anggaran Center For Budget Analysis () aparat , khususnya , untuk segera memeriksa PT Bangka Cipta Pratama terkait dugaan aktivitas pertambangan ilegal dan pengemplangan di Bangka Tengah, .

Direktur Eksekutif , Uchok Sky Khadafi, mengungkapkan bahwa timnya bersama awak media telah melakukan investigasi langsung ke untuk menelusuri tersebut kepada Bangka Tengah.

“Tim kami telah bertemu dengan Badan Pengelola dan Retribusi (BP2RD) Bangka Tengah untuk memastikan apakah PT Bangka Cipta Pratama telah membayar selama beroperasi,” ujar Uchok Sky Khadafi kepada wartawan, Rabu (16/4/).

Dari hasil penelusuran tersebut, kata Uchok, pihak BP2RD menyatakan bahwa yang memiliki Pertambangan (IUP) Operasi Produksi sejak 2019 itu tidak pernah melaporkan hasil produksinya. Akibatnya, juga tidak membayarkan Asli (PAD) kepada setempat.

ini memiliki IUP mineral zirkon di Nibung, tapi tidak pernah melaporkan hasil produksinya. Artinya, pun tidak dibayar. Ini jelas merugikan dan negara,” tegas Uchok.

Atas temuan ini, meminta , Irjen Pol Hendro Pandowo, untuk segera menghentikan seluruh aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh PT Bangka Cipta Pratama.

“Tidak seharusnya aparat diam saat ada tambang yang diduga sengaja mengemplang . dan negara yang akhirnya menanggung kerugian,” lanjutnya.

Uchok juga menyebut, saat ini pihaknya tengah mengumpulkan bukti-bukti kuat untuk dilaporkan ke terkait dugaan aktivitas penambangan ilegal mineral ilmenit dan zirkon yang dilakukan tersebut, yang dinilai melanggar ketentuan dan .

“Selain itu, kami aparat untuk segera menyelidiki upaya dalam menghindari yang mengakibatkan kerugian negara dalam jumlah besar,” kata Uchok.

Di akhir pernyataannya, Uchok meminta dan aparat segera memeriksa seluruh jajaran Direksi PT Bangka Cipta Pratama untuk mengungkap dugaan pelanggaran hukum yang terjadi.

Hingga ini diturunkan, pihak PT Bangka Cipta Pratama belum memberikan keterangan resmi terkait tudingan tersebut.