Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan langkah penting dalam mempersiapkan calon guru yang berkualitas.

Dalam ini, studi kasus menjadi sarana untuk menggali permasalahan nyata di lapangan dan mencari yang relevan.

Berikut adalah beberapa studi kasus yang dapat menjadi bagi dalam menyusun studi kasus mereka.

1: Pemanfaatan dalam Pembelajaran PJOK

Deskripsi Studi Kasus: Kurangnya keaktifan dan partisipasi VII dalam pembelajaran Jasmani, , dan (PJOK) di SMP Negeri 40 menjadi perhatian utama.

terlihat bosan, kurang antusias, dan cenderung pasif selama kegiatan pembelajaran. dan wawancara dengan mengungkapkan beberapa faktor penyebab rendahnya motivasi dalam pembelajaran PJOK:

  1. pembelajaran yang monoton: Guru cenderung menggunakan ceramah dan latihan fisik yang repetitif, kurang memanfaatkan media pembelajaran yang menarik dan interaktif.
  2. Materi pembelajaran yang kurang relevan: Materi yang disampaikan kurang dikaitkan dengan minat dan , sehingga kurang menarik perhatian mereka.
  3. Kurangnya variasi aktivitas: Kegiatan pembelajaran kurang bervariasi, didominasi oleh latihan fisik yang monoton dan kurang memberikan kesempatan bagi untuk mengeksplorasi kreativitas mereka.
  4. Kurangnya penggunaan : Pembelajaran PJOK masih minim memanfaatkan , padahal sangat familiar dan tertarik dengan penggunaan dalam sehari-hari.

Alternatif Solusi: Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diusulkan beberapa alternatif solusi:

  1. Menerapkan model pembelajaran project-based learning (PjBL): akan diajak untuk membuat proyek terkait materi PJOK, seperti merancang program latihan fisik, membuat tutorial gerakan , atau menyusun poster tentang . Pendekatan ini akan mendorong untuk belajar secara aktif, , dan kolaboratif.
  2. Memanfaatkan : ini dapat digunakan untuk membuat berbagai media pembelajaran yang menarik dan interaktif, seperti poster, infografis, presentasi, atau . dapat belajar sambil berkreasi menggunakan , sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan memotivasi.
  3. Memvariasikan aktivitas pembelajaran: Guru dapat mengombinasikan berbagai aktivitas pembelajaran, seperti permainan, diskusi kelompok, simulasi, atau studi kasus. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih dinamis dan tidak membosankan.
  4. Memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif: Guru memberikan apresiasi atas usaha dan pencapaian , serta memberikan saran perbaikan yang .

Kesimpulan

Studi kasus menjadi sarana bagi calon guru untuk menggali permasalahan nyata di lapangan dan mencari solusi yang relevan.

Dengan memanfaatkan dan pendekatan , kita dapat meningkatkan pembelajaran dan memotivasi untuk belajar dengan lebih baik.