JakartaInside.Com–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tiba-tiba anjlok hampir 7% pada perdagangan hari ini, Selasa (18/3/2025).
Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan sempat menghentikan sementara perdagangan (trading halt) untuk meredam gejolak pasar.
Penurunan tajam IHSG ini langsung memicu kehebohan di kalangan pelaku pasar. Pengamat politik Rocky Gerung turut memberikan pandangannya terkait situasi tersebut.
Dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rocky menilai gejolak pasar kali ini mirip dengan tanda-tanda krisis ekonomi besar seperti yang terjadi pada tahun 1998.
“Keributan politik soal RUU TNI, dan berbagai isu lain, mungkin bisa dinegosiasikan antara pihak pro dan kontra. Tapi reaksi pasar nggak bisa dinegosiasikan. Pasar punya logikanya sendiri,” ujar Rocky, Selasa (18/3).
Rocky menilai kejatuhan IHSG adalah gambaran jujur dari kondisi ekonomi nasional saat ini.
“Pasar saham itu seperti pasar Tanah Abang yang makin sepi pembeli. Ini alarm keras buat semua pihak,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pelemahan nilai tukar rupiah yang semakin mendekati Rp17.000 per dolar Amerika Serikat sebagai sinyal makin seriusnya tekanan ekonomi nasional.
“Kalau sinyal–sinyal seperti ini tidak dilihat secara utuh, ya, perspektif buruk akan terus menghantui kabinet,” kata Rocky.
Ia mengingatkan, psikologi pasar sangat labil dan sulit diprediksi, sehingga diperlukan kehati-hatian ekstra agar stabilitas negara tidak semakin goyah.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad bersama pimpinan dan anggota Komisi XI DPR sebelumnya telah mendatangi kantor BEI, Senin (17/3). Dalam kunjungan tersebut, Dasco meminta pelaku pasar untuk tetap tenang dan tidak panik.