ke Kampung , , Tengah, diduga terputus pasca keadaan ke itu memanas. dilaporkan terputus setelahnya TNI-Polri menjemput jenazah Alexsander Parapak, warga sipil yang ditembak pada .

Seorang warga Nabire, Wim Wena Kogoya memaparkan tak bisa saja lagi menghubungi adik laki-lakinya yang digunakan tinggal pada setelahnya dikabarkan ada ke tempat itu.  

“Pas penyerangan itu telah dimatikan. dong pada bagian situ () semua punya mati,” kata Wim untuk Tempo melalui sambungan telepon, , 10 Januari . Wim tinggal ke Kali Merah, Nabire. 

Menurut Wim, beliau tak dapat berinteraksi dengan keluarganya di dalam setelahnya TNI-Polri datang menggunakan tiga menjemput jenazah Alexsander. “Ada tiga , dua mengawal dari melawan juga 1 mendarat jemput mayat,” ujar dia.

Juru bicara Manajemen Markas Pusat Komando Nasional atau Komnas Sebby Sambom mengutarakan pada Kamis, 9 Mei , militer menggempur . Aparat menjatuhkan tembakan dari . Menurut dia, pengerahan pasukan militer Nusantara di dalam misi pengejaran mengakibatkan prasarana warga sipil di rusak.

“Akibat secara brutal yang menembak melalui TNI selama operasi muncul dijalankan tanpa mempertimbangkan jaminan warga setempat,” kata Sebby di informasi tertoreh yang mana diterima pada Kamis , 9 Mei .

Berdasarkan dari Komandan Batalyon Ogobogo TPNPB Kodap VIII Afrianus Bagubau, operasi militer dalam Kampung , , Tengah, berjalan sejak 4 Mei lalu. Aparat melakukan penembakan secara brutal. “Hingga membakar tiga milik warga sipil,” kata Sebby.

Serangan militer itu disebut telah terjadi menyebabkan warga Kampung ketakukan. “Semua warga sipil di dalam kampung sudah pernah mengungsi ke Kampung Sanepa, Bilae, juga beberapa orang kampung lainnya ke luar ,” kata Sebby.

Wim menduga warga mengungsi ke Paniai, yang digunakan merupakan kabupaten terdekat. berada pada antara lalu Paniai. “Kampung terdekat itu, nanti dong mengungsi di dalam Paniai. Dari Paniai baru naik ke ,” tutur dia.

Menurut dia, perjalanan dari ke Paniai membutuhkan hingga tujuh jam. Bila berangkat pukul 08.00 WIT, warga tiba di tempat pengungsian, seperti ke Bibida dan juga Pasir Putih, sekitar pukul 15.00 WIT. “Kalau di dalam Paniai lalu Dogiyai tiada aman, nanti dong turun (mengungsi) ke Nabire,” tutur dia.

Artikel ini disadur dari Jaringan Komunikasi di Pogapa Terputus, TPNPB-OPM Sebut Warga Mengungsi