Badan Pelindungan Pekerja Migran (BP2MI) menyambut kepulangan tiga jenazah pekerja migran Negara (PMI) orang yang terdampar kapal tenggelam dari Selatan (Korsel) di dalam Gateway Human Remains, Gedung Duty Free Area Cargo, -Hatta (), Hari Sabtu (16/3/). Ketiga jenazah itu adalah Buah Kapal (ABK) Penangkap Ikan, Kapal “2 Haesinho”.

Kapal yang dimaksud mengalami di dalam laut Yeosu Selatan, Korsel pada Sabtu, 9 Maret . Ketiga jenazah akan datang dikembalikan untuk masing-masing. Jenazah berinisial RAP akan datang dipulangkan ke Sumedang, .

Korban dengan inisial MM akan dipulangkan ke , dam jenazah berinisial SF akan dipulangkan ke Brebes, Tengah. Perwakilan dari ketiga korban kapal tenggelam itu hadir dengan segera menerima kepulangan jenazah PMI selama Korsel sektor perikanan tersebut.

“Atas nama bangsa , kami berharap 4 pekerja migran Negara Indonesia Buah Kapal yang masih belum ditemukan, dapat segera ditemukan oleh Selatan. Ini adalah adalah perkembangan yang mana sangat menyedihkan bagi kami lalu ke depannya semoga musibah ini bukan akan berlangsung lagi,” kata Benny.

Dia mengungkapkan, otoritas Korsel tak cuma memberi perhatian dengan membantu serangkaian evakuasi, tapi juga hubungan sebanding penempatan pekerja migran Indonesia. “ Selatan memberikan jaminan penuh menghadapi hak-hak pekerja kami yang dimaksud bekerja dalam Selatan. Kami berterima kasih, penghargaan, serta apresiasi setinggi-tingginya untuk Selatan,” tuturnya.

Sementara itu, Korsel yang tersebut diwakili oleh Duta Besar (Dubes) Korsel untuk Nusantara Lee Sang Deok mengungkapkan bahwa insiden ini menjadi perhatian Selatan Yoon Suk Yeol. “ yang tersebut memberikan arahan secara langsung bahwa kita harus mencoba dengan sungguh-sungguh untuk menemukan dan juga mengatasi jenazah para pekerja migran Negara Indonesia yang digunakan bermetamorfosis menjadi yang terjebak kapal tenggelam di dalam negara kami,” ujar Dubes Lee.

“Kami juga masih mencari keempat penderita yang dimaksud belum ditemukan lalu kami mengucapkan terima kasih dengan banyaknya pekerja migran Negara Indonesia yang tersebut berkontribusi terhadap perkembangan dalam Selatan kemudian Saya berharap bukan ada lagi insiden mirip di kemudian hari,” sambung Lee.

Sekadar diketahui, terdapat 7 pemukim pekerja migran Tanah Air di kapal yang mana tenggelam yang dimaksud dan juga hingga ketika ini Korsel masih di rute mencari keempat pekerja migran Negara Indonesia yang tersebut masih belum ditemukan. Sementara itu, hadir juga dari ketiga pahlawan devisa yang bermetamorfosis menjadi yang terjebak kapal tenggelam yang dimaksud pada .

Selain itu, hadir pula perwakilan dari Kementerian serta Kementerian Perhubungan. Kehadiran dia disebut membuktikan bahwa negara akan kekal hadir memberikan pelindungan untuk rakyatnya, pekerja migran Indonesia, juga juga menangani semua hambatan yang dihadapi warga negara Negara Indonesia () khususnya para pahlawan devisa yang mana berada ke .

“BP2MI akan mengawal keseluruhan prosesnya hingga almarhum ketiga jenazah tiba dalam kediamannya per hingga langkah-langkah penguburan jenazahnya. Kami akan mengawal hak-hak yang harus diterima oleh dia melalui ahli warisnya,” kata Benny ke hadapan para awak media.

Direktorat Pelindungan Warga Negara Nusantara (PWNI) Kementerian (Kemlu) yang tersebut diwakili oleh Tony Wibawa menyampaikan bahwa Kemlu menyampaikan belasungkawa terhadap yang ditinggalkan. “Semoga akan segera menemukan titik terang keberadaan para PMI yang mana lainnya, terima kasih terhadap seluruh instansi berhadapan dengan kolaborasinya yang mana sudah pernah membantu hingga ketiga jenazah dikembalikan ke keluarganya masing-masing,” ujar Tony.

Kementerian Perhubungan yang tersebut diwakili oleh Direktorat Perkapalan kemudian Kepelautan Kapten Febriyanti mengucapkan turut berdukacita terhadap korban. “Kami mengucapkan terima kasih melawan bantuan dari seluruh pihak dari BP2MI kemudian Kementerian yang digunakan membantu serangkaian kepulangan tiga jenazah PMI ke Tanah Air,” pungkasnya.

ini disadur dari Kepala BP2MI Sambut 3 Jenazah Pekerja Migran Korban Kapal Tenggelam di Korsel