– Momen 1446 H menjadi ajang persaudaraan bagi warga Maluku dan di perantauan. Ketua Umum DPP Front Maluku (FPMM), H. Umar Ohoitenan, menggelar selama tiga hari di kediamannya di Bina Lindung, , Senin (31/3/).

Tidak hanya umat , saudara-saudara Kristiani asal Maluku juga hadir memberikan selamat dan berhalalbihalal, mencerminkan eratnya tali persaudaraan lintas .

Acara diawali dengan Sholat di Ar-Romlah yang dipimpin oleh Ustadz Husein Fakaoubun dan khutbah oleh Al Ustadz Drs. M. Qosim Matdoan. Usai sholat, Umar Ohoitenan dibuka bagi siapa saja yang ingin bersilaturahmi.

Kehangatan terlihat saat umat dan Kristiani saling berjabat tangan, menghidupkan kembali tradisi yang telah lama terjaga di Maluku.

“Semangat kebersamaan ini harus terus dirawat, baik di kampung halaman maupun di perantauan,” ujar Umar. Dalam Maluku, nilai-nilai persaudaraan telah terjalin erat, diperkuat oleh adat seperti Larvul Ngabal dalam Kei yang mengajarkan prinsip Ain Ni Ain—saling menjaga satu sama lain.

Tradisi ini tampak nyata dalam berbagai momen, seperti dan perayaan keagamaan bersama.

Semangat juga terlihat di Tual, Maluku Tenggara, saat takbiran Minggu (30/3/225). Wali Tual, Yani Renuat, memimpin obor keliling yang turut diiringi pasukan trompet oleh Kristiani.

dan Kristiani bersama-sama merayakan momen suci dengan penuh kehangatan dan kebersamaan.

Sebagai FPMM, Umar Ohoitenan terus mendorong kegiatan yang mempererat persaudaraan dan kepedulian sesama.

bukan sekadar tradisi, tapi juga bukti bahwa adalah yang membawa kedamaian,” tegasnya. ini menjadi simbol bahwa di tengah perbedaan, kebersamaan tetap menjadi kekuatan utama dalam harmoni dan .