JakartaInsideCom– Momen Idul Fitri 1446 H menjadi ajang persaudaraan bagi warga Maluku dan Maluku Utara di perantauan. Ketua Umum DPP Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM), H. Umar Ohoitenan, menggelar Open House selama tiga hari di kediamannya di Bina Lindung, Bekasi, Senin (31/3/2025).
Tidak hanya umat Muslim, saudara-saudara Kristiani asal Maluku juga hadir memberikan selamat dan berhalalbihalal, mencerminkan eratnya tali persaudaraan lintas agama.
Acara diawali dengan Sholat Idul Fitri di Masjid Ar-Romlah yang dipimpin oleh Ustadz Husein Fakaoubun dan khutbah oleh Al Ustadz Drs. M. Qosim Matdoan. Usai sholat, rumah Umar Ohoitenan dibuka bagi siapa saja yang ingin bersilaturahmi.
Kehangatan terlihat saat umat Muslim dan Kristiani saling berjabat tangan, menghidupkan kembali tradisi toleransi yang telah lama terjaga di Maluku.
“Semangat kebersamaan ini harus terus dirawat, baik di kampung halaman maupun di perantauan,” ujar Umar. Dalam budaya Maluku, nilai-nilai persaudaraan telah terjalin erat, diperkuat oleh adat seperti Larvul Ngabal dalam masyarakat Kei yang mengajarkan prinsip Ain Ni Ain—saling menjaga satu sama lain.
Tradisi ini tampak nyata dalam berbagai momen, seperti gotong royong membangun rumah ibadah dan perayaan keagamaan bersama.
Semangat toleransi juga terlihat di Kota Tual, Maluku Tenggara, saat malam takbiran Minggu (30/3/225). Wali Kota Tual, Yani Renuat, memimpin pawai obor keliling kota yang turut diiringi pasukan trompet oleh pemuda Kristiani.
Masyarakat Muslim dan Kristiani bersama-sama merayakan momen suci dengan penuh kehangatan dan kebersamaan.
Sebagai pemimpin FPMM, Umar Ohoitenan terus mendorong kegiatan sosial yang mempererat persaudaraan dan kepedulian sesama.
“Silaturahmi bukan sekadar tradisi, tapi juga bukti bahwa Islam adalah agama yang membawa kedamaian,” tegasnya. Open House ini menjadi simbol bahwa di tengah perbedaan, kebersamaan tetap menjadi kekuatan utama dalam membangun harmoni dan persatuan.