Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul () Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengajukan permohonan warga untuk menunggu urusan urusan dari Rais Aam Miftachul Akhyar.

Hal itu disampaikannya dalam penutupan acara Fatayat Apel Akbar serta Rakernas yang dimaksud ditayangkan TVNU. CNNIndonesia.com sudah pernah diberi untuk mengutip pernyataan tersebut.

Yahya mengatakan sebelumnya Rais Aam telah dilakukan lama berpesan terkait pemerintah itu. Ia mengaku juga mengikuti pesan tersebut.

yang dimaksud itu lain-lain, misalnya tentang urusan pemerintah lalu lain-lain, sudah lah, ikuti saja, kita nunggu Rais Aam. Kemarin sudah dibilang Rais Aam tho kemarin? Yaudah kita nunggu aja, saya cuma juga disuruh nunggu kok, masa kalian enggak nunggu. Kita nunggu saja, sudah enak,” kata Yahya, Minggu (1/10).

Ia mengatakan dalam , yang tersebut terpenting adalah melewatinya dengan selamat. Yahya menyebut bagi , urusan urusan bukan merupakan kepentingan inti organisasinya.

“Karena yang tersebut penting perihal urusan urusan ini, yang dimaksud yang disebut penting kita kan lewat dengan selamat, itu cuma yang digunakan penting. Ini cuma tempat lewatan kita, ini bukan pusat kepentingan kita, akibat positioning Nahdlatul sudah bergeser tiada lagi ,” katanya.

Terkait , sebelumnya Yahya mengaku bukan permasalahan jika ada pengurus yang digunakan dimaksud membantu capres atas nama .

Namun, jika ada yang dimaksud dimaksud mengatasnamakan , Yahya akan bertindak.

“Kalau ada pengurus kemudian menggunakan lembaga untuk kegiatan , urusan pemerintah praktis, langsung kita tegur,” kata Yahya dalam tempat , , awal September lalu.

Yahya berkata sudah ada sanksi yang mana dijatuhkan. Dia menyebut ada pengurus di dalam tempat tingkat kabupaten yang tersebut dimaksud ditegur akibat memakai untuk deklarasi capres.

Sumber CNN

by Jakarta Inside