– Taruna Ikrar, Badan Pengawas Obat dan Makanan ungkap Keuntungan Puasa bagi Saraf Otak.

Selain Ibadah, Puasa juga dapat meningkatkan kepribadian diri inilah dari bagi .

dapat membuat otak mampu bekerja lebih prima, meningkatkan ketahanan , serta mengoptimalkan fungsi kognitif,”

Jelas Taruna Ikrar sebagai ilmuwan neurosains dalam Kultum nya di -Salam , (3/3/).

Ia juga menyampaikan bahwa telah menjadi bagi umat seperti hal nya tercantum dalam QS. Al-Baqarah:183.

Menurutnya bahwa tak hanya sebagai melainkan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas diri secara , , dan fisik.

Sedangkan melihat dari sudut pandang psikologis, ia mengungkapkan dapat membentuk kepribadian yang lebih baik dengan memperkuat disiplin diri, serta menghindari hal yang dapat merusak nilai ibadahnya.

Bagi

Sedangkan bagi , menurut nya sebagai seorang ilmuwan neurosains.

bisa membuat neurotransmiter otak menjadi baik. Ada tiga bentuk utama dari otak yang memengaruhinya. Pertama, neurosinaptik, ketika otak terlibat baru,” ujar taruna ikrar.

“Jika sebulan penuh berpuasa, struktur otak kita diarahkan untuk berlatih berpikiran positif, maka ini akan terbentuk, yang dulunya suka marah jadi sabar, itu baru sinaptik,” tambahnya.

Ia melanjutkan pada neurogenesis, proses sel-sel saraf di otak untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau mati.

“Pada saat kita , maka sel-sel otak yang jelek akan terjadi proses otofagi, melahirkan sel-sel baru, dan sel lebih muda, maka otak kita lebih fresh dan lebih mudah ingat,” jelasnya.

Saat seseorang menua, plastisitas otak menurun, sehingga terjadi neurokompensasi. Namun, seseorang dapat melatih otak menjadi lebih baik dengan melakukan pembiasaan secara konsisten.

“Saat , kemampuan kompensasi otak kita semakin bagus. Dengan latihan –-, maka dia -otak- akan berupaya lebih baik melatih dirinya,” jelasnya.

Seseorang akan merasakan sendiri pengaruh positif yang besar terhadap peningkatan kesadaran , pengendalian diri, serta fisik dan ketika memahami di balik . , dengan begitu, memberikan lebih dari sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan.

“Berpuasalah untuk menjadi lebih , lebih bagus, dan lebih terhormat. Tapi ending-nya, niat kita melakukan dalam persepsi dan dalam persepsi neurosains memiliki yang sangat besar untuk terbentuknya yang mulia, cerdas, dan bertaqwa, seperti tercantum dalam Al-,” tutupnya.