atau membenarkan adanya laporan persoalan Hutahaean. Ia dilaporkan berhadapan dengan dugaan tak menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara () dengan benar. “Masih ditelaah regu pengaduan warga ,” kata Juru bicara Ali Fikri, Senin, 13 Mei 2024.

Ali mengutarakan terlebih dahulu menelaah juga memverifikasi laporan manusia bernama Andreas yang tersebut menuding Rahmady mempunyai aset hingga 60 miliar.

Aset fantastis itu disebut hasil dari serupa industri dengan kliennya bernama Wijanto Tirtasana di rentang 2017 hingga 2023. Namun, aset yang dimaksud tak dilaporkan di dalam . Ali menjamin laporan itu akan dianalisis lebih banyak lanjut oleh . “Kami pastikan menindaklanjuti setiap laporan ,” katanya.

Menanggapi laporan dalam , Rahmady mengungkapkan langkah itu merupakan upaya pemutarbalikan fakta. Dia mengatakan Wijanto justru yang tersebut menggelapkan duit 60 miliar. Adapun, itu merupakan hasil bidang usaha PT Mitra Cipta Agro, yang tersebut dikelola istri Rahmady kemudian Wijanto.

“Itu pemutarbalikan fakta. Seolah yang disebutkan milik kita, padahal yang dimaksud digelapkan,” kata Rahmady pada dihubungi pada Jumat, 10 Mei 2024. 

Rahmady sebelumnya mengklaim tak miliki nilai kekayaan hingga 60 miliar seperti tuduhan Andreas. “Saya telah kalau punya tarif segitu,” katanya.

Rahmady mencurigai laporan itu didasarkan berhadapan dengan tidak ada dicabutnya laporan polisi terhadap Wijanto yang diduga melakukan tindakan pidana pencucian () dengan menggelapkan biaya PT Mitra Cipta Agro. ini dikelola oleh Wijanto juga istri Rahmady sejak 2017 hingga 2023. 

itu bercerita istrinya melaporkan Wijanto berdasarkan hasil internal pada Desember 2023. Dalam laporan itu, Wijanto diduga menyalahgunakan sebesar 60 miliar untuk membeli villa di dalam , ruko pada Serpong, rumah di dalam Puri Kembangan, senilai miliaran , senjata api, dan juga sebagainya.

Rahmady mengatakan dirinya pernah disomasi oleh Wijanto melalui pada Maret 2024 untuk melobi istrinya agar mencabut laporan polisi itu. Rahmady pun sempat menemui itu secara segera untuk memohon alasan pencabutan laporan ini.

BAGUS | ADIL AL HASAN

ini disadur dari KPK Tindak Lanjuti Laporan Terhadap LHKPN Kepala Bea Cukai Purwakarta, Diduga Ada Harta Tak Dilaporkan