Pemerintah resmi mengumumkan penghentian impor konsumsi mulai tahun 2025.

ini ditetapkan sebagai upaya untuk meningkatkan penyerapan produk dan mendukung kemandirian nasional.

Koordinator Bidang , , menyampaikan bahwa ini diatur dalam Peraturan (Perpres) Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pergaraman Nasional.

“Tahun depan, kita tidak boleh lagi impor untuk konsumsi. Hal ini diatur oleh Perpres 126,” ungkapnya dalam konferensi pers di Kantor Bulog, Jumat (29/11/2024).

Namun, impor untuk industri masih diizinkan hingga tertentu.

Zulkifli menambahkan bahwa dalam dua tahun ke depan, tanggung jawab untuk mengurangi ketergantungan impor industri akan menjadi fokus Kementerian Kelautan.

industri pun ditargetkan dua tahun mendatang tidak impor lagi,” jelasnya.Meningkatkan Swasembada PanganGaram merupakan salah satu komoditas strategis di .

Pemerintah memandang swasembada sebagai langkah penting dalam memperkuat nasional.

Dengan ini, industri diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produknya untuk memenuhi dalam negeri.

Selain itu, upaya percepatan ini akan melibatkan lintas sektor, termasuk pengembangan produksi dan peningkatan pendukung.

Dengan langkah ini, pemerintah optimis bahwa konsumsi dan industri dapat dipenuhi secara mandiri di masa depan.

Tantangan dan Peluang

Penghentian impor konsumsi menjadi tantangan besar bagi pelaku industri pergaraman .

Dibutuhkan , , serta dukungan dari pemerintah untuk memastikan ketersediaan dan kualitas dalam negeri dapat bersaing dengan produk impor.

Di sisi lain, ini membuka peluang besar bagi petambak dan pelaku usaha untuk meningkatkan produksi dan distribusi produk mereka.

Dengan dukungan yang tepat, dapat mencapai target swasembada garam, sekaligus memperkuat posisi industri garam nasional di domestik maupun .

ini menjadi langkah strategis dalam mempercepat pencapaian visi mandiri di sektor .

Pemerintah berharap semua pihak dapat bersinergi untuk mendukung keberhasilan ini.