JakartaInsideCom — Pemuda Muslimin Indonesia menyuarakan keprihatinannya terhadap kemacetan parah yang terjadi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Mereka menyatakan dukungan penuh kepada Gubernur DKI Jakarta untuk mengambil langkah tegas guna mengatasi persoalan tersebut.
Dalam pernyataannya, Pemuda Muslimin Indonesia menilai kemacetan yang berlangsung telah menghambat mobilitas masyarakat serta distribusi logistik nasional.
Kondisi ini juga dinilai sebagai cerminan dari lemahnya sistem tata kelola transportasi, terutama terkait arus kendaraan keluar masuk di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok yang berada di bawah pengelolaan Pelindo II.
“Situasi ini merupakan bentuk kelalaian dalam manajemen proyek yang berdampak langsung terhadap kepentingan publik,” ujar Arief Wicaksana dari Pemuda Muslimin Indonesia, Selasa (22/4).
Pihaknya mendorong agar Gubernur DKI Jakarta mengambil tindakan tegas terhadap pimpinan yang dinilai bertanggung jawab atas kekacauan tersebut.
“Jika terbukti lalai dan tidak mampu mengelola proyek secara profesional, maka pencopotan jabatan harus segera dilakukan,” tegas Arief.
Pemuda Muslimin Indonesia juga mengingatkan bahwa kasus ini tidak boleh menjadi preseden buruk dalam sistem transportasi nasional.