Keputusan Majelis Syuro merupakan hasil musyawarah, hasil ijtihad. Hasilnya tetap lebih baik daripada keputusan individu. Ijtihad jika benar dapat dua pahala, dan jika salah dapat 1 pahala. Musyawarah adalah ajaran Islam. Di partai lain keputusan partai hanya diputuskan 1 orang tetapi anggota bisa menerima tanpa boleh melawan. Banyak ulama, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi Islam ketika berkunjung ke DPTP PKS mengklarifikasi berita miring tentang keputusan PKS justru memberi dukungan atas keputusan tersebut. Demikian pula dengan tokoh agama lain yang juga memberi dukungan kepada keputusan PKS.
Di pilkada Jakarta PKS dukung Ridwan Kamil dan Suswono tanpa dukungan Anies. Tetapi tokoh-tokoh Islam, organisasi Islam memberikan dukungannya kepada pasangan Ridwan Kamil dan Suswono. Hasil hitung cepat, memang belum menggembirakan. Sementara itu, elektabilitas paslon yang didukung Anies di Jakarta sudah cukup mengimbangi elektabilitas pasangan Ridwan Kamil dan Suswono sebelum Anies memberi dukungan.
Di Pilpres 2024, Anies memang menang di Sumbar. Tetapi di Pilkada Sumbar, PKS bisa meraih kemenangan 13 dari 20 pilkada hasil hitung cepat di tengah isu Anies vs PKS.
Selaku salah seorang Anggota Majelis Syuro PKS, saya mengucapkan terima kasih atas masukan-masukan dari berbagai pihak untuk PKS. Semoga masukan-masukan ini bisa menjadi pertimbangan bagi PKS untuk lebih baik ke depannya. *
~
Penulis adalah kader senior PKS, mantan Gubernur Sumatera Barat 2 Periode, dan Ketua Dewan Pakar DPP PKS