Oleh : Tomy Sitorus, Ketua Maju Bersama

, 2024, mencatatkan sebuah kisah yang tak hanya beralur , namun juga menggema sebagai kisah harapan yang akhirnya mendapatkan tempatnya.

dan Chandra Rahmansyah, dengan perjuangan tanpa henti, berhasil mengguncang kekuasaan yang gelap, dengan raihan kemenangan elektoral sebesar 53.19% , mengalahkan petahana Imam Budi Hartono.

Kisah ini, bukan sekadar angka kemenangan, ini adalah benteng harapan bagi warga yang selama ini terpinggirkan dan terdzolimi.

Tidaklah berlebihan, jika kemenangan Supian – Chandra dianalogikan rasanya dan kedalaman maknanya sama seperti kemenangan orang dalam badar, kemenangan Muhammad, kemenangan Isa “Sang Putra Maryam”, kemenangan Musa, kemenangan Daud atas Goliath. Sebab, dalam kacamata penulis memang sangat dingin dan gelap, tidak ada keadilan, kesejahteraan hanya cita-cita usang dibalik tangan-tangan penguasa yang salah.

Kekalahan sang petahana bukan sekadar hasil perhitungan angka di atas kertas, melainkan sebuah perjalanan panjang yang menandai kegagalan sebuah yang sudah dikuasai oleh kekuatan super, yang selama ini membungkam rakyat .

Di belakang Imam Budi Hartono, ada Walikota Kyai Idris dan bernama ” ” dengan seluruh variabel ketangkasannya, dan menampilkan peran sebagai kekuatan yang tak tergoyahkan. Mereka, dengan perlengkapan tempur yang dahsyat, berusaha menjaga status quo. Namun, pada akhirnya, rakyat tidak dapat dibungkam begitu saja.

Kemenangan Supian-Chandra adalah bukti bahwa rakyat masih memiliki kekuatan untuk melawan segala ketidakadilan yang selama ini menyelimutinya.

Ini adalah momentum penting—sebuah pernyataan dari Tuhan dan rakyat bahwa saatnya tiba. Di tengah kekacauan yang semrawut, membutuhkan sebuah arah yang jelas.

Sudah terlalu lama dipimpin dengan yang tidak peduli pada keadilan dan kesejahteraan. Sekarang, harapan itu terbuka lebar.

, sebagaimana mestinya, adalah untuk mendistribusikan keadilan. Inilah yang harus dijadikan pedoman oleh Bapak Walikota dan Bapak Wakil Walikota Chandra Rahmansyah dalam memimpin .

Mereka bukan sekadar penguasa, tetapi juga pembawa bagi setiap lapisan . Mereka adalah simbol bagi orang-orang yang selama ini merasa tak punya tempat, tak punya .

, yang telah terzolimi oleh ketidakpastian dan ketidakadilan, kini bisa merasakan napas baru—keadilan yang menjadi oksigen bagi mereka.

Kini, harapan bagi yang terpinggirkan dan tertindas tak lagi sekadar angan. Di bawah Supian-Chandra, kita berharap bahwa keadilan akan kembali diberlakukan.

Setiap sudut akan dipenuhi dengan rakyat yang selama ini tertutup oleh yang hanya melayani segelintir orang. , yang selama 20 tahun terakhir mengalami kekacauan, kini berada di titik balik.

Momentum ini bukanlah kebetulan, tetapi merupakan hasil dari perjuangan keras dan keyakinan bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan orang-orang yang terdzolimi tetap berada dalam kegelapan.

Maka, hari-hari ke depan adalah hari-hari baru bagi . Hari-hari di mana keadilan tidak hanya menjadi indah, tetapi menjadi kenyataan yang dapat dirasakan oleh setiap warganya.

Supian-Chandra bukan hanya pasangan calon yang terpilih berdasarkan hasil hitung cepat berbagai sumber yang ilmiah dan tervalidasi, Bapak dan Bang Chandra Rahmansyah adalah simbol dari harapan yang tidak akan pernah padam.

Selamat datang era baru, Maju!