-Proyek Strategis () Pantai Indah Kapuk (PIK) kembali menjadi perhatian setelah muncul isu yang menyebutkan ini mempermudah pengembang membeli dengan harga murah. 

Ketua Umum Barisan Kesatria Nusantara (BKN), Gus Rofi, memastikan bahwa klaim tersebut tidak benar dan menegaskan bahwa informasi tersebut adalah .

Dalam konferensi pers di Polresta pada 25 , Gus Rofi menjelaskan bahwa yang digunakan dalam adalah milik pemerintah. 

Pengelolaannya difokuskan untuk dan pelestarian , bukan untuk kepentingan komersial.

“Proyek ini bukan untuk komersialisasi, tetapi untuk melestarikan dan memberi kepada . ini milik pemerintah dan dikelola dengan yang jelas,” ujar Gus Rofi.

dimulai pada tahun 2010 dengan utama melestarikan 91 hektare mangrove. Dalam perjalanannya, kawasan ini berkembang menjadi 1.754 hektare yang mencakup pusat , , dan rekreasi. 

Beberapa fasilitas yang direncanakan antara lain taman safari, arena motocross, dan mangrove.

Proyek ini diharapkan tidak hanya melestarikan tetapi juga memberikan , seperti menciptakan lapangan dan meningkatkan pendapatan asli (). Sesuai Peraturan (Perpres) tahun 2004, kawasan ini ditetapkan sebagai bagian dari .

Meskipun proyek ini memiliki banyak potensi, kritik tetap bermunculan,beberapa pihak mempertanyakan pengalihan kepada swasta dan mengklaim adanya intimidasi terhadap pemilik

Salah satu tokoh , Said Didu, menyuarakan kekhawatiran bahwa pengelolaan proyek ini tidak sepenuhnya berpihak pada rakyat kecil.

Menanggapi hal tersebut, pihak pengelola membantah keras tuduhan tersebut. 

“Saya tantang mana data orang yang tanahnya digusur atau diintimidasi? Kalau ada, saya akan selesaikan. Semua proses dilakukan sesuai aturan, tanpa paksaan,” tegas salah satu pihak terkait.

Pengelola juga menambahkan bahwa proyek ini memberikan banyak kepada terdampak. Selain membuka lapangan , mereka juga menyediakan program CSR berupa taman, , dan .

“Kami memprioritaskan terdampak untuk bekerja di proyek ini. Dengan Rp35-40 triliun, kawasan ini akan menjadi destinasi besar yang membawa besar bagi ,” tambahnya.

Di tengah kritik dan isu yang beredar, diimbau untuk memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya.

“Kita perlu tabayun dan tidak terprovokasi oleh narasi yang belum tentu benar. Proyek ini dirancang untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan segelintir pihak,” ujar Gus Rofi.