JakartaInsideCom–Pengamat politik Rocky Gerung menilai situasi politik dan ekonomi nasional belum menunjukkan perbaikan signifikan, meskipun Presiden Prabowo Subianto telah melakukan pertemuan terbuka dengan sejumlah jurnalis dari media arus utama.
“Sejak awal pekan ini, justru terlihat adanya pelemahan indikator. Hal itu tercermin dari pemberitaan yang menunjukkan kekhawatiran terhadap stabilitas. Ini menandakan situasi belum normal. Bukan aktivitas pasar yang mendominasi opini publik, melainkan intervensi kebijakan yang justru memperlihatkan ketidaknormalan,” ujar Rocky dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (8/4/2025).
Menurut Rocky, persepsi publik terhadap kondisi ekonomi kerap mendahului rasionalitas kebijakan.
“Orang mulai berspekulasi tentang ketahanan cadangan devisa dan seberapa siap Bank Indonesia menghadapi gejolak moneter. Ini bukan isu spekulatif semata, melainkan kajian yang memiliki dasar ilmiah,” jelasnya.
Rocky juga menyoroti belum adanya respon konkret dari Presiden Prabowo terhadap perkembangan global, seperti kebijakan tarif yang diberlakukan Amerika Serikat baru-baru ini.
“Dalam konteks ini, wajar jika banyak pertemuan internal kabinet digelar guna meredam ketegangan yang muncul di publik,” tambahnya.
Terkait pertemuan Presiden Prabowo dengan tujuh pemimpin redaksi dari tujuh kelompok media besar di Indonesia, Rocky memberikan catatan positif namun tetap kritis.
Ia menilai Presiden cukup terbuka dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat strategis, meski terdapat ketegangan yang tampak secara nonverbal.
“Pertemuan itu menunjukkan bahwa Presiden Prabowo memiliki harapan untuk mendorong pertumbuhan Indonesia yang berlandaskan pada keadilan sosial. Ia menyebut isu-isu seperti pemenuhan gizi, koperasi, dan penguatan ekonomi rakyat. Namun, diskusi yang berlangsung selama tiga jam tersebut terasa kurang mendalam, meskipun tajam,” ujar Rocky.
Ia menambahkan bahwa publik masih menantikan pernyataan yang lebih tegas terkait posisi Prabowo terhadap Presiden Joko Widodo.
“Pertanyaan fundamental yang belum dijawab secara terbuka adalah bagaimana relasi Presiden Prabowo dengan Presiden Jokowi. Ini penting sebagai bagian dari kejelasan arah politik nasional ke depan,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengunggah foto pertemuannya dengan tujuh jurnalis dari tujuh grup media di akun Instagram @prabowo pada Minggu (6/4/2025). Para jurnalis yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Najwa Shihab (Narasi), Sutta Dharmasaputra (Harian Kompas), Lalu Mara Satriawangsa (tvOne), Retno Pinasti (SCTV–Indosiar), Alfito Deannova (Detikcom), Uni Lubis (IDN Times), dan Valerina Daniel (TVRI).
“Alhamdulillah, hari ini saya berkesempatan untuk berdiskusi bersama tujuh jurnalis dari tujuh grup media di tanah air,” tulis Prabowo dalam unggahan tersebut.
Ia berharap jawaban-jawaban yang ia berikan dalam pertemuan tersebut dapat diterima publik sebagai informasi yang utuh dan transparan.
“Semoga penjelasan saya bisa diterima dan menjadi informasi yang jelas bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.